Penulis / NIM
FIRMANSYAH YANTU / 311416031
Program Studi
S1 - PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Pembimbing 1 / NIDN
Prof. Dr. MOH. KARMIN BARUADI, M.Hum / 0026105810
Pembimbing 2 / NIDN
Dr. FATMAH AR. UMAR, M, Pd / 0004016005
Abstrak
Abstrak
Yantu, Firmansyah. 311416031. 2020. Kearifan Lokal Masyarakat Bugis dalam Novel Lontara Rindu Karya S. Gegge Mappangewa. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I : Prof. Dr. Moh. Karmin Baruadi, M.Hum dan Pembimbing II: Dr. Fatma A.R Umar, M.Pd.
Novel Lontara Rindu karya S. Gegge Mppangewa adalah karya sastra yang memuat kehidupan masyarakat Bugis yang penuh dengan hal-hal positif yang disebut dengan kearifan lokal. Kearifan lokal masyarakat Bugis yang ada dalam novel Lontara Rindu karya S. Gegge Mappangewa akan terlhat melalui bentuk dan nilai kearifan lokal. Tujuan penelitian ini untuk mendeksirpsikan bentuk dan nilai kearifan lokal masyarakat Bugis dalam novel Lontara Rindu karya S. Gegge Mappangewa.
Penelitian ini menggunakan kajian antropologi sastra interpretative Clifford Geertz. Teori yang mengemukakan cara untuk menemukan bentuk kearifan lokal melalui bentuk dan nilai kearifan lokal yang ada dalam lingkungan masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Data penelitian ini berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat yang menggambarkan bentuk dan nilai kearifan lokal masyarakat Bugis. Sumber data penelitian ini adalah novel Lontara Rindu karya S. Gegge Mappangewa diterbitkan oleh Republika pada tahun 2012. Tebal halaman 343 halaman; 13,5 cm x 20,5 cm. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui studi kepustakaan. Analisis data yang dilakukan meliputi; mengidentifikasi, klasifikasi, analisis, interpretasi, menyajikan hasil data.
Hasil penelitian menunjukkan bentuk dan nilai yang merujuk pada kearifan lokal masyarakat Bugis. Bentuk kearifan lokal yang ditemukan ada 9 bagian. Diantaranya; 1) kepercayaan terhadap mitos, 2) bentuk tradisi lokal; 3) bentuk upacara adat; 4) bentuk kebijaksanaan lokal; 5) bentuk kepedulian sosial; 6) bentuk menjunjung tinggi harga diri; 7) bentuk religi; 8) bentuk kasih sayang; 9) bentuk menghargai orang lain. Sedangkan nilai kearifan lokal yang ditemukan ada 8 bagian. Diantaranya; 1) sopan santun; 2) kejujuran; 3) kerukunan dan penyelesaian konflik; 4) komitmen; 5) pikiran positif; 6) rasa syukur; 7) kerja keras; 8) gotong royong. 9 bentuk dan 8 nilai ini merujuk pada kearifan lokal yang ada di lingkungan masyarakat Bugis melalui novel Lontara Rindu karya S. Gegge Mappangewa.
Kata Kunci: bentuk kearifan lokal, nilai kearifan lokal, masyarakat Bugis, antropologi sastra Clifford geertz.
Download berkas