Penulis / NIM
SINTIA POLUTU / 311416033
Program Studi
S1 - PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Pembimbing 1 / NIDN
Dr. ASNA NTELU, M.Hum / 0009106211
Pembimbing 2 / NIDN
Dr. HERSON KADIR, S.Pd,M.Pd / 0003118101
Abstrak
ABSTRAK
Sintia Polutu. 311416033. 2020.Makna jilbab dalam puisi "Putih, Putih, Putih" dan puisi "Peyangga Arsy" karya Emha Ainun Najib. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I: Dr. Asna Ntelu, M.Hum.,Pembimbing II: Dr. Herson Kadir, M.Pd.
Memaknai jilbab dalam karya sastra terutama dalam puisi tentu mengandung makna lebih atau memiliki tingkatan makna yang lebih tinggi. Tujuan penelitian ini adalah Mendeskripsikan makna jilbab berdasarkan aspek heuristik dalam puisi "Putih, Putih, Putih" dan puisi "Penyangga Arsy" karya Emha Ainun Najib dan Mendeskripsikan makna jilbab berdasarkan aspek hermeneutik dalam puisi "Putih, Putih, Putih" dan puisi "Penyangga Arsy" karya Emha Ainun Najib.
Penelitian ini menggunakan kajian semiotika Riffaterre, yaitu teori yang memperlakukan semua kata dalam puisi adalah tanda yang harus dimaknai. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif. Data penelitian ini adalah gambaran mengenai makna jilbab berdasarkan aspek heuristik dan aspek hermeneutik dalam puisi "Putih, Putih, Putih" dan puisi "Penyangga Arsy". Sumber data penelitian ini adalah kumpulan puisi "Syair Lautan Jilbab" karya Emha Ainun Najib yang diterbitkan oleh sipress pada tahun 1989. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi, pembacaan dan pencatatan. Data-data yang telah terkumpul dianalisis dengan cara membaca kembali data-data, mengklasifikasikan, menganalisis, mendeskripsikan, menginterpretasi hasil analisis tentang makna jilbab dalam puisi "Putih, Putih, Putih" dan puisi "Penyangga Arsy" dan menyimpulkan hasil penelitian.
Hasil penelitian menunjukan bahwa makna jilbab ditinjau dari aspek heuristik dalam puisi "Putih, Putih, Putih" merupakan gambaran 'kesungguhan hati wanita berjilbab' selanjutnya pada puisi "Penyangga Arsy" yaitu 'jiwa Mutmainnah wanita berjilba' dan makna jilbab ditinjau dari aspek hermeneutik pada puisi pertama 'Impian dan harapan mendapatkan ridho Allah SWT' dan pada puisi kedua adalah 'Ketenangan jiwa wanita berjilbab serta berhati mulia'.
Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa makna jilbab dalam puisi pertama yakni puisi "Putih, Putih, Putih" yang ditemukan dari aspek heuristik dan aspek hermeneutik yakni 'Impian dan harapan mendapatkan ridho Allah SWT' dan pada puisi kedua "Peyangga Arsy" adalah 'Ketenangan jiwa wanita berjilbab serta berhati mulia'
Kata kunci: makna jilbab, puisi, semiotika Riffaterre
Download berkas