Penulis / NIM
ANWAR MANTO / 311416038
Program Studi
S1 - PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Pembimbing 1 / NIDN
Dr. HERMAN DIDIPU, S.Pd., M.Pd. / 0011018301
Pembimbing 2 / NIDN
RAHMATAN IDUL, S.S., M.A / 0024048804
Abstrak
ABSTRAK
Anwar Manto. 311416038. "Struktur Naratif Novel Sirkus Pohon Karya Andrea Hirata Tinjauan Naratologi Gerard Genette"Ã���Ã�¯Ã�¿Ã�½Ã���Ã��Ã�ÂÂ.Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I: Dr. Herman Didipu, S.Pd., M.Pd. Pembimbing II: Rahmatan Idul, S.S., M.A.
Struktur naratif merupakan bentuk keseluruhan yang kompleks atau aspek terpenting yang menduduki penceritaan pada sebuah karya sastra prosa fiksi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk, mendeskripsikan struktur naratif novel Sirkus Pohon karya Andrea Hirata pada aspek urutan, durasi, frekuensi, modus, dan suara naratif.
Penelitian ini menggunakan teori naratologi yaitu ilmu sastra yang mengkaji tentang penceritaan atau rangkaian cerita (narasi) pada teks-teks naratif. Metode pada penelitian ini adalah deskriftif kualitatis. Data dalam penelitian ini adalah struktur naratif novel Sirkus Pohon Karya Andrea Hirata melalui kutipan-kutipan yang dikaji, yang mencakup urutan naratif, durasi naratif, frekuensi naratif, modus naratif, dan suara naratif. Sumber data penelitian ini adalah novel Sirkus Pohon karya Andrea Hirata. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara teknik baca dan pencatatan. Teknik analisis data dilakukan dengan cara parsial, kemudian dikaitkan satu sama lain integral.
Hasil penelitian dan pembahasan menunjukan bahwa, pertama novel Sirkus Pohon dikonstruksi oleh urutan naratif anakroni pada tingkat prolepsis, karena cerita lebih banyak mengulas masa lalu. Kedua, novel Sirkus Pohon memiliki durasi naratif jeda hadirnya berbagai macam pendeskripsian tokoh, latar, secara mendetail dan kongkret, cerita novel sering kali putus sehingga munculah jeda. Ketiga, novel Sirkus Pohon berfrekuensi pengulangan dan iteratif. Munculnya kisah yang mendominasi di dalam cerita yaitu Sobri dan Tegar mengakibatkan pengulangan. Dan narator sering menggunakan kata-kata dan frasa setiap kali, berkali-kali, sering, selalu, dan berulang, untuk menguraikan peristiwa yang dialami oleh tokoh beberapa kali tanpa menguraikan cerita tersebut pada halaman-halaman berikutnya. Keempat novel Sirkus Pohon dikonstruksi oleh dua modus yaitu fokalisasi internal dan eksternal. Kelima novel Sirkus Pohon dikonstruksi waktu cerita yang mengisahkan peristiwa masa lampau, tipe naratof homodiegetik dan heterodiegetik, tingkat naratif Paradigma intradiegetik-homodiegetik.
Kata Kunci: struktur naratif, novel, naratologi.
Download berkas