SKRIPSI

Penulis / NIM
SANASIA / 311418017
Program Studi
S1 - PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Pembimbing 1 / NIDN
Prof. Dr. DAKIA N. DJOU, M.Hum / 0026085907
Pembimbing 2 / NIDN
Dr. MUSLIMIN, S.Pd, M.Pd / 0017087705
Abstrak
Sanasia. 311 418 017. "Eufemisme dalam Bahasa Bugis di Kecamatan Lemito Kabupaten Pohuwato. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I: Dr. Dakia N. Djou, M. Hum, dan Pembimbing II: Dr. Muslimin, S. Pd., M. Pd. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan, (1) bentuk ungkapan dalam bahasa Bugis di kecamatan Lemito kabupaten Pohuwato, dan (2) fungsi eufemisme dalam bahasa Bugis di kecamatan Lemito kabupaten Pohuwato. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data yang dikumpulkan melalui melalui (1) teknik cakap, yang dilakukan dengan cara bercakap-cakap yang diproleh dari informan. (2) teknik simak, yaitu teknik yang dilakukan dengan menyimak informasi yang diproleh dari informan. Alat yang digunakan untuk menyimak data berupa rekaman. (3) teknik catat dilakukan untuk mencatat data-data ungkapan dan fungsi eufemisme dalam bahasa Bugis yang diperoleh dari informan. Data-data tersebut dianalisis dengan cara menyalin data hasil rekaman, membaca secara tertulis data yang sudah disalin dari rekaman, mengidentifikasi data tuturan yang mengandung eufemisme, mengklarifikasi data eufemisme sesuai dengan rumusan masalah, dan menyimpulkan hasil analisis data guna penulisan skripsi. Hasil penelitian menunjukan bentuk ungkapan eufemisme bahasa Bugis yang ada di Kecamatan Lemito Kabupaten Pohuwato meliputi 2 bentuk bentuk eufemisme sosial yaitu; mallisuang nni (telah berpulangnya), malise (berisi), jambang (berak), milau masimang (pamitan), kacca jari (tangan nakal/pencuri), wikuja (anak aku), mabura'a (silahkan makan), makunrai mabenna (perempuan nakal), macarepa (kotor), mabuntu (buntu), malleba (lebar), pattoge (tukang gossip), panggolo (bagian dada), madoleng (bergantung), katawang (penyebutan untuk vagina), to macca (orang pintar), liwaseng (lapar), mojjo-mojjo (merajuk), ambonna (ayahnya), dan indonna (ibunya), kellu-kellu (kurang sakit). Bentuk eufemisme tabu yaitu; punna wae (penghuni air), pallipa pute (pesarung putih), massempo (murah), ,sappa dalle (cari rezeki), engka-engka (berada) dan Pakkitta (kaget). Fungsi eufemisme dalam bahasa meliputi (1) Eufemisme dalam bahasa Bugis yang berfungsi menjaga kesopanan, (2) Eufemisme dalam bahasa Bugis untuk mengurangi rasa malu, dan (3) Eufemisme dalam bahasa Bugis yang berfungsi untuk meyamarkan makna. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam bahasa Bugis ditemukan 23 bentuk ungkapan eufemisme sosial, 4 bentuk ungkapan eufemisme tabu dan terdapat tiga fungsi yang sesuai dengan konteks yaitu berfungsi menjaga kesopanan, berfungsi mengurangi rasa malu, dan berfungsi menyamarkan makna. Kata-kata Kunci: Eufemisme, Ungkapan, Bentuk, Fungsi, Bahasa Bugis.
Download berkas

ARSIP

2024
Skripsi tahun 2024
2023
Skripsi tahun 2023
2022
Skripsi tahun 2022
2021
Skripsi tahun 2021
2020
Skripsi tahun 2020
2019
Skripsi tahun 2019
2018
Skripsi tahun 2018
2017
Skripsi tahun 2017
2016
Skripsi tahun 2016
2015
Skripsi tahun 2015
2014
Skripsi tahun 2014
2013
Skripsi tahun 2013
2012
Skripsi tahun 2012
2011
Skripsi tahun 2011