Penulis / NIM
TITANIA AMINULLAH / 432417040
Program Studi
S1 - BIOLOGI
Pembimbing 1 / NIDN
Prof. Dr. RAMLI UTINA, M.Pd. / 0004085507
Pembimbing 2 / NIDN
Dr. ABUBAKAR SIDIK KATILI, S.Pd, M.Sc / 0017067905
Abstrak
Interaksi petani puncak Jaya degan Macaca hecki selalu berujung dengan konflik, sebab Macaca hecki menjadi hama tanaman petani, model hibah lahan dijadikan sebagai solusi konflik antara petani Puncak Jaya dengan Macaca hecki. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konflik dan dampak ditimbulkannya, serta memperoleh model kualitatif yang dapat memprediksi efektivitas model hibah lahan sebagai solusi konflik antara petani dengan Macaca hecki di kawasan hutan produksi Desa Puncak Jaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, analisis data yang digunakan adalah analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukan adanya konflik antara petani dengan Macaca hecki berupa masuknya Macaca hecki ke lahan pertanian dan merusak tanaman, hal tersebut mengakibatkan hasil produksi tanaman menurun, untuk menjaga tanaman dari serangan Macaca hecki petani menggunakan metode yang dapat mengancam penurunan populasi Macaca hecki seperti menggunakan jerat yang dialiri listrik, ditembak dengan senapan angin dan memberikan racun ke makanan Macaca hecki. Secara kualitatif model hibah lahan dapat dijadikan sebagai solusi konflik antara petani dengan Macaca hecki, dengan memperhatikan beberapa strategi berikut : (1) Pemerintah daerah memberikan sosialisasi kepada petani bahwa terdapat regulasi khusus yang dikeluarkan oleh pemerintah tentang perlindungan satwa primata endemik termasuk Macaca hecki seperti yang tertulis pada SK Menteri Pertanian 29 Januari 1970 No. 421/Kpts/um/8/1970 dan SK Menteri Kehutanan 10 Juni 1991 No. 301/Kpts-II/1991 tentang adanya perlindungan primata endemik Sulawesi dan pemegang regulasi mengingatkan kepada masyarakat bahwa yang senagaja melanggar ketentuan akan dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun berdasarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 1990. (2) Melakukan sosialisasi kepada petani terkait peran Macaca hecki terhadap ekosistem berupa satwa penyebar biji-bijian yang secara tidak langsung membantu pemulihan hutan. (3) Melibatkan semua stakeholders seperti pemerintah daerah, lembaga non provit yang terkait dan masyarakat Desa dalam merumuskan penanggulangan konflik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. (4) Petani memanfaatkan pinggiran lahan untuk menanam tanaman yang disukai Macaca sehingga berpotensi melindungi tanaman budidaya.
Kata kunci : Konflik Satwa Liar, Model Hibah Lahan, M. hecki, Petani Gorontalo.
Download berkas