Penulis / NIM
AFRILIA IKA CANDRA KIRANA / 441413043
Program Studi
S1 - PENDIDIKAN KIMIA
Pembimbing 1 / NIDN
Dr. OPIR RUMAPE, Drs., M.Si. / 0003095804
Pembimbing 2 / NIDN
Prof. Dr ISHAK ISA, M.Si / 0026056106
Abstrak
Afrilia Ika Candra Kirana. 2017. " Bioinsektisida Ekstrak Daun Kecubung Sebagai Pengendali Hama Larva Kumbang Kepik (Epilachna Sparsa)". Suatu penelitian di Laboratorium Kimia Universitas Negeri Gorontalo. Skripsi, Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dr. Opir Rumape, Drs. M.SI dan Pembimbing II Prof. Dr, Ishak Isa, M.Si.
Pestisida sintetis merupakan bahan beracun yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Banyaknya permasalahan serta dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan insektisida sintetis yang mendorong peneliti untuk menemukan, membuat dan mengembangkan bahan lain yang lebih aman, efektif dan ramah lingkungan. Tumbuhan yang berpotensi sebagai bahan baku dalam pembuatan insektisida nabati antara lain adalah tumbuhan kecubung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa bioaktif dan efektivitas ekstrak daun kecubung sebagai bioinsektisida terhadap pengendalian hama larva kumbang kepik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstraksi dengan cara maserasi menggunakan methanol dan fraksinasi dengan menggunakan n-heksan, etilasetat, dan air. Setiap ekstrak dilakukan uji fitokimia, uji efek antimakan dan uji mortalitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kecubung mengandung senyawa metabolit sekunder: alkaloid, flavonoid, terpenoid, saponin dan tannin. Hasil uji efek antimakan terhadap serangga uji kumbang kepik dari ekstrak etil asetat, ekstrak n-heksan daun kecubung memiliki efek keaktifan yang lebih besar dibandingkan dengan ekstrak metanol. Sedangkan Hasil uji mortalitas dari ekstrak n-heksan, ekstrak etilasetat daun kecubung memiliki tingkat kematian paling efektif dibandingkan dengan ekstrak metanol.
Kata kunci: Mortalitas, Antimakan, daun kecubung, Ekstraksi
Download berkas