Penulis / NIM
JUMRIN S. TOLODO / 471409001
Program Studi
S1 - TEKNIK GEOLOGI
Pembimbing 1 / NIDN
AHMAD ZAINURI, S.Pd, MT / 0021077302
Pembimbing 2 / NIDN
MUHAMMAD KASIM, S.T., M.T / 0015097706
Abstrak
ABSTRAK
JUMRIN S. TOLODO. Geologi Daerah Dolokapa Dan Sekitarnya Kecamatan Sumalata Timur, Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo. Universitas Negeri Gorontalo, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Jurusan Ilmu dan Teknologi Kebumian, Program Studi Teknik Geologi.
Lokasi penelitian berada di Desa Dolokapa dan sekitarnya, termasuk kedalam Desa Mooti, Desa Deme dan Dusun Tamendao. Kecamatan Sumalata Timur, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Secara geografis, lokasi penelitian berada pada N 0 58' 22,21''- N 0 55' 04, 45'' Lintang Utara dan 122 31' 26,79''- 122 34' 44,46'' Bujur Timur dengan luas daerah penelitian 36 km2.
Daerah penelitian ini dibagi menjadi empat satuan geomorfologi berdasarkan klasifikasi Brahmantyo (2006) yaitu : Satuan perbukitan intrusi, satuan perbukitan aliran lava, satuan denudasi struktur sesar dan satuan dataran alluvial.
Stratigrafi daerah penelitian dibagi menjadi empat satuan tidak resmi yang terbentuk sejak Eosen sampai Resen, dari tua ke muda yaitu : Satuan Basalt, satuan Batupasir (Feldspatic Wacke), Satuan Diorit Kwarsa dan satuan Aluvial.
Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian adalah berupa sesar normal yang relatif mengarah ke baratlaut-tenggara. Struktur geologi daerah penelitian terbentuk kisaran umur Pliosen. Arah tegasan utama mengarah barat laut tenggara yang diinterpretasikan sebagai arah dari jalur penunjaman subduksi dari utara ke selatan di Laut sulawesi.
Sejarah geologi daerah penelitian dimulai sejak Eosen-Miosen Awal dimana proses pembentukan satuan basalt merupakan hasil dari aktifitas magmatisme kemudian pada kala Miosen Tengah di daerah penelitian tidak ditemukannya batuan yang berumur pada kala itu. Selanjutnya diendapkan satuan batupasir (Feldsfatic Wacke ) secara tidak selaras pada kala Miosen Akhir yang diendapkan di laut dalam dengan sistem mekanisme arus turbidit. Selanjutnya pembentukan diorit kwarsa kala akhir Miosen hasil dari proses aktivitas vulkanik. Aktivitas tektonik pada kala Pliosen menyebabkan terjadinya deformasi terhadap satuan batuan yang telah diendapkan sehingga membentuk rekahan-rekahan gerus dan sesar normal. Setelah itu terjadi proses erosi yang sangat mempengaruhi morfologi daerah penelitian dan bersamaan dengan proses erosi ini diendapkan satuan aluvial sebagai satuan termuda yang proses pengendapannya masih berlangsung sampai saat ini.
Kata Kunci : Gorontalo Utara, Geomorfologi, Stratigrafi, Struktur Geologi, Sejarah Geologi.
Download berkas