Penulis / NIM
RIFKI DOMILI / 511408057
Program Studi
S1 - TEKNIK SIPIL
Pembimbing 1 / NIDN
FRICE LAHMUDIN DESEI, ST., M.Sc / 0003097303
Pembimbing 2 / NIDN
YULIYANTY KADIR, S.T., M.T. / 0030047202
Abstrak
Salah satu parameter kinerja campuran pada perkerasan lentur adalah ketahanan perkerasan akibat pengaruh cuaca dan air. Kondisi jalan yang selalu tergenang air akan menurunkan sifat durabilitas dari lapis perkerasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan campuran yang menggunakan variasi bahan aditif wetfix-be dan tanpa menggunakan bahan aditif terhadap durabilitas campuran AC-BC.
Penelitian ini mengacu pada Spesifikasi Bina Marga tahun 2010 dengan teknik analisis data menggunakan metode Marshall. Agregat yang digunakan berasal dari AMP Jaya Karya Permai Utama dan aspal pertamina penetrasi 60/70 dengan kadar aspal optimum (KAO) yang diperoleh 5,95%. Variasi aditif wetfix-be yang digunakan adalah 0,20%, 0,25%, 0,30%, 0,35, dan 0,40% terhadap berat aspal. Sedangkan lama rendaman yang dilakukan yaitu 1, 2, 4, 6, dan 8 hari pada suhu 60 oC.
Hasil yang diperoleh secara keseluruhan nilai IKS masih memenuhi standar Bina Marga 2010 â 90%. Benda uji dengan nilai IKS tertinggi berada pada campuran dengan variasi aditif wetfix-be 0.40% sebesar 98.756% pada rendaman 1 hari. Nilai penurunan stabilitas (IDP) tertinggi terdapat pada campuran aditif wetfix-be 0,40% pada rendaman 1 hari dengan nilai (r) = +0,258%, namun pada rendaman 4 hari terjadi penambahan kekuatan pada campuran yang menggunakan aditif 0,20% dengan nilai (r) = -0,096%. Kehilangan kekuatan (IDK) terbesar terdapat pada campuran wetfix-be 0,40% pada rendaman 1 hari dengan nilai (a) = +5,022%. Peningkatan kekuatan terjadi pada rendaman 2 hari pada aditif 0,35% dengan nilai (a) = -2,118%. Benda uji terbaik dimiliki oleh benda uji dengan kadar wetfix-be 0,30%, dengan stabilitas sebesar 2192,21 kg, nilai stabilitas sisa sebesar 95,89%, nilai penurunan stabilitas (r) sebesar 0,03%, dan kehilangan kekuatan (a) hanya sebesar 0,67%.
Download berkas