Penulis / NIM
APRIANUS KUKI / 511409015
Program Studi
S1 - TEKNIK SIPIL
Pembimbing 1 / NIDN
Dr. MOHAMMAD YUSUF TULOLI, S.T., M.T. / 0004017703
Pembimbing 2 / NIDN
KALIH TRUMANSYAHJAYA, ST., MT / 0007017603
Abstrak
Masalah kecelakaan kerja pada bidang konstruksi di Indonesia masih tergolong tinggi. Pada tahun 2013 ada 16.619 kasus dengan jumlah korban 16.068 orang dan pada tahun 2014 tercatat 14.519 kasus dengan jumlah korban 14.257 orang sedangkan di Provinsi Gorontalo jumlah angka kecelakaan tiap tahunnya mengalami kenaikan tercatat tahun 2013 sebanyak 16 kasus yang terjadi dengan jumlah korban 13 orang dan pada tahun 2014 meningkat menjadi 17 kasus dengan jumlah korban sebanyak 14 orang (Pusdatinaker, 2013). Pada penelitian ini akan diteliti mengenai identifikasi bahaya kecelakaan kerja, penilaian resiko kecelakaan kerja serta bagaimana tindakan pengendalian terhadap resiko kecelakaan kerja tersebut. Metode penilaian menggunakan matriks penilaian resiko yang bersumber dari PERMEN PU No. 5 Tahun 2014. Dari penelitian ini diperoleh 2 resiko sedang, yaitu: jatuh dari scaffolding dengan total tingkat resiko sebesar 1.67% dan jatuh atau terpeleset karena lantai licin dengan total tingkat resiko sebesar 3.33%. Kemudian ada 5 resiko rendah, yaitu: jatuh atau terpeleset karena lantai licin dengan total tingkat resiko sebesar 20%, pekerja tertimpa benda jatuh dengan total tingkat resiko sebesar 31.67%, terinjak paku atau benda lain dengan total tingkat resiko sebesar 8.33%, tergores benda tajam dengan total tingkat resiko sebesar 23.33% dan debu masuk kedalam mata dengan total tingkat resiko sebesar 18.33%. Merujuk dari penelitian ini perusahaan seharusnya terus mengevaluasi dan memberikan informasi tentang pentingnya keselamatan kerja agar pekerja bisa dengan sungguh-sungguh tanpa paksaan untuk memakai alat pelindung diri dan mematuhi peraturan yang berlaku di tempat kerja sehingga terhindar dari kecelakaan yang tak diinginkan.
Kata Kunci : Identifikasi, Penanganan, Kecelakaan Kerja, PERMEN PU No. 5 Tahun 2014
Download berkas