Penulis / NIM
IRWAN INGO / 511409035
Program Studi
S1 - TEKNIK SIPIL
Pembimbing 1 / NIDN
Ir. RAWIYAH HUSNAN, M.T. / 0027046408
Pembimbing 2 / NIDN
KOMANG ARYA UTAMA, S.T., M.Eng / 0022127803
Abstrak
Proses terjadinya gerusan lokal dipicu oleh terbawannya angkutan sedimen yang terbawa bersama aliran oleh struktur bangunan dan peningkatan turbulensi aliran akibat gangguan suatu struktur. Abutmen merupakan bagian struktur jembatan yang terletak ditepi sungai, yang dapat mengakibatkan perubahan pola aliran. Gerusan lokal yang terjadi pada abutmen biasanya terjadi gerusan pada bagian hulu abutmen dan proses deposisi pada bagian hilir abutmen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kedalaman gerusan, pola gerusan lokal disekitar abutmen serta pengaruh kondisi hidrolis aliran pada gerusan.
Lokasi penelitian gerusan lokal dilakukan di abutmen jembatan Bulontala Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango. Metode pengukuran dengan metode grid, yaitu membagi lokasi gerusan menjadi beberapa grid dan mengukur kedalaman gerusannya. Pola gerusan divisualisasikan dengan bantuan Software Surfer.
Hasil penelitian menunjukan pertambahan kedalaman gerusan terjadi akibat proses transport sedimen oleh aliran. Peningkatan kedalaman gerusan yang terjadi dengan waktu pengamatan 1 hari Ds = 3,37 m, 10 hari Ds = 3,39 m, 20 hari Ds = 3,42 m, 40 hari = 3,47 m dan 60 hari Ds = 3,51 m. Pola gerusan yang terjadi membentuk lubang gerusan dengan jarak 5,78 m dari abutmen bagian depan, sedangkan lebar gerusan yang dihasilkan adalah 2.78 m. Parameter hidrolis aliran pada abutmen sekitar lokasi gerusan yakni Angka Froude (Fr) = 0,197 dan Angka Reynolds (Re) = 1,7 x 106 yang temasuk aliran turbulen sub kritis.
Kata Kunci : Gerusan Lokal, Abutmen, Kedalaman Gerusan.
Download berkas