Penulis / NIM
SIGIT HERMANTO UTINA / 511410003
Program Studi
S1 - TEKNIK SIPIL
Pembimbing 1 / NIDN
KASMAT SALEH NUR, S.T., M.Eng / 0030047603
Pembimbing 2 / NIDN
MIRZAN GANI, S.T., M.T / 0017067804
Abstrak
Provinsi Gorontalo sedang mengalami perkembangan yang cukup pesat. Dimana mulai banyak pembangunan gedung bertingkat khususnya di daerah kota Gorontalo. Salah satu aspek yang harus diperhatikan pada pembangunan gedung bertingkat tinggi adalah aspek gempa. Gempa akan menyebabkan terjadinya getaran pada tanah, dan selanjutnya akan menggerakan struktur bangunan yang berdiri di atas. Pergerakan yang terjadi pada struktur bangunan sangat di pengaruhi oleh massa dan tinggi tingkat bangunan. Beban akibat gempa akan di pikul oleh kolom selanjutnya di teruskan ke bagian bawah struktur yaitu pondasi. Dalam SNI 1726-2012 dikatakan untuk pengaruh beban gempa fondasi harus dianggap sebagai jepit atau menggunakan alternatif dengan kekakuan dan data tanah spesifik atau jenis fondasi elastis.
Model struktur yang akan dianalisis berupa bangunan simetris dengan tingkat yang berbeda yaitu 4 lantai sampai 9 lantai. Ukuran denah untuk semua bangunan sama yaitu 25 m x 20 m, tinggi lantai dasar 4,5 m dan tinggi antar lantai 3 m. Analisis struktur menggunakan program ETABS 2015 dengan metode gempa yang digunakan adalah metode Analisis Spektrum Respon. Hasil dari analisis ini adalah simpangan puncak digunakan untuk membandingkan perilaku struktur akibat jenis perletakan.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa terjadi penurunan selisih simpangan puncak antara ketiga jenis perletakan seiring bertambahnya jumlah tingkat pada struktur. Hal ini berarti faktor tinggi struktur akan lebih dominan terhadap simpangan yang terjadi dibandingkan faktor jenis perletakan seiring bertambahnya tinggi struktur.
Download berkas