Penulis / NIM
BUDY BUCHARI LAMANGANTJO / 511411070
Program Studi
S1 - TEKNIK SIPIL
Pembimbing 1 / NIDN
Dr. Ir. ARQAM LAYA, M.T. / 0027106303
Pembimbing 2 / NIDN
KASMAT SALEH NUR, S.T., M.Eng / 0030047603
Abstrak
ABSTRAK
Beton normal adalah yang paling banyak digunakan. Harganya yang relatif murah dan kemudahan dalam pelaksanaannya membuat beton semakin tak tergantikan dalam dunia konstruksi.
Namun dengan alasan biaya para kontraktor lokal lebih memilih menggunakan material lokal yang belum melalui kontrol kualitas sehingga dikhawatirkan akan menghasilkan beton yang tidak memenuhi syarat. Yang dimaksud dengan kualitas beton seperti yang disyaratkan disini adalah kuat tekan beton pada umur ke-28 hari.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data karakter material pada masing-masing lokasi dan mengetahui apakah material tersebut memenuhi syarat dan mengetahui nilai kuat tekan optimal beton menggunakan material lokal.
Hasil penelitian tentang optimalisasi kuat tekan beton menggunakan material lokal di daerah gorontalo. Agregat kasar pada semua lokasi yang diteliti memiliki gradasi yang buruk karena tidak masuk pada syarat batas agregat kasar 40 mm dan kuat tekan maksimum ada pada lokasi kabila dan variasi campuran 1 : 1,5 : 2,5 dengan nilai kuat tekan 17,61 MPa.
Kata Kunci : Kuat tekan beton, Agregat Lokal.
ABSTRAK
Normal concrete is the most used concrete. The price is relatively cheap and the ease of implementation makes concrete increasingly irreplaceable in the construction world. But for reasons of cost, local contractors prefer to use local materials that have not gone through quality control, so it is feared that it will produce concrete that does not meet the requirements. What is meant by the quality of concrete as required here is the compressive strength of concrete at the age of 28 days
This study objective is to obtain material character data at each location and find out whether the material meets the requirements and knows the value of optimal concrete compressive strength using local material.
The results of the research on optimizing concrete compressive strength using local materials in the Gorontalo region. Coarse aggregates in all locations studied had poor gradations because they were not included in the coarse aggregate boundary conditions of 40 mm and the maximum compressive strength was at the kabila location and mixed variations 1: 1.5: 2.5 with a compressive strength of 17.61 MPa
Keyword : Concrete compressive strength, Local aggregate.
Download berkas