Penulis / NIM
FIFI NABILA LIGE / 511416045
Program Studi
S1 - TEKNIK SIPIL
Pembimbing 1 / NIDN
ARFAN UTIARAHMAN, S.T., M.T. / 0023087503
Pembimbing 2 / NIDN
Dr. MOHAMMAD YUSUF TULOLI, S.T., M.T. / 0004017703
Abstrak
Pembangunan proyek konstruksi membutuhkan perencanaan yang teliti, akan tetapi ketidakpastian yang terjadi pada proses pengerjaannya sangat beragam. Meminimalisir kendala ketidakefisien seperti ketidaksesuaian jadwal dengan proses pengerjaan di lapangan sehingga terjadi pemborosan biaya yang signifikan, maka pihak terkait perlu mengambil langkah yang tepat untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi pemborosan agar rentang perencanaan dan proses pengerjaan tidak berbeda jauh sehingga dapat mengurangi pemborosan biaya dan memberikan hasil yang memuaskan pada pemilik proyek. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan penelitian mengenai metode lean construction dan penjadwalan critical chain project management untuk mengetahui adanya pemborosan sehingga segala sesuatu yang tidak menambah nilai dapat diminimalisir atau bahkan dihilangkan.
Berdasarkan hasil wawancara terdapat 73% value added activity dan 27% non value adding but necessary activity. Pemborosan yang sering terjadi (critical waste) adalah waiting dan unnecessary inventory. Risiko yang terjadi yaitu ketidakcocokkan desain perencanaan dengan lapangan, keterlambatan material/alat, kerusakan material/alat, keselamatan kerja, gangguan lalu lintas di lokasi proyek, produktivitas tenaga kerja rendah, perubahan desain dari perencana, cuaca buruk, serta pandemi COVID-19. Hasil estimasi durasi total proyek yang didapat menggunakan metode Critical Chain Project Management (CCPM) adalah selama 200 hari dari durasi awal yaitu 266 hari.
Kata Kunci: Lean Construction, Critical Chain Project Management.
Download berkas
