Penulis / NIM
DEWI FORTUNA / 511417002
Program Studi
S1 - TEKNIK SIPIL
Pembimbing 1 / NIDN
Dr. MARIKE MAHMUD, S.T., M.Si / 0007086905
Pembimbing 2 / NIDN
YULIYANTY KADIR, S.T., M.T. / 0030047202
Abstrak
INTISARI
Peningkatan volume lalu lintas dapat menimbulkan masalah lingkungan seperti polusi suara atau kebisingan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis tingkat kebisingan di kawasan perkantoran dan pendidikan di Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo menggunakan model perhitungan prediksi kebisingan akibat lalu lintas dan menganalisis nilai perbandingan tingkat kebisingan berdasarkan model perhitungan prediksi dan baku mutu menurut KEP-48/MENLH/11/1996.
Lokasi penelitian ini tersebar di beberapa titik yakni di kawasan Kampus STIKES Bina Mandiri Gorontalo, di depan Kantor Kejaksaan Tinggi Gorontalo dan di depan Kantor Imigrasi TPI Kelas I Gorontalo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode empiris dengan model perhitungan prediksi kebisingan akibat lalu lintas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kebisingan paling tinggi di hari Senin dan Kamis terjadi di kawasan Kampus STIKES Bina Mandiri Gorontalo dengan intensitas kebisingan sebesar 65,71 dB (A) dan 64,71 dB (A). Tingkat kebisingan paling tinggi di hari Sabtu terjadi di depan Kantor Kejaksaan Tinggi Gorontalo dengan intensitas kebisingan sebesar 65,12 dB (A). Perbandingan hasil analisis dan baku mutu menurut KEP-48/MENLH/11/1996 mendapatkan rata-rata tingkat kebisingan di kawasan Kampus STIKES sudah melampaui nilai baku mutu untuk kawasan pendidikan yakni sebesar 55 dB (A). Tingkat kebisingan di depan Kantor Kejaksaan di hari Sabtu pukul 07.00-08.00 WITA menunjukkan intensitas kebisingan sudah melebihi standar baku mutu untuk kawasan perkantoran yakni sebesar 65 dB (A). Sementara tingkat kebisingan di depan Kantor Imigrasi rata-rata masih memenuhi standar baku mutu yang disyaratkan untuk kawasan perkantoran.
Kata Kunci: Empiris, Kebisingan, Lalu lintas, Baku mutu
ABSTRACT
An Increased traffic volume can cause environmental problems such as noise. This researchaims to analyze the noise levels in the office and educational areas in Kota Utara District, Gorontalo City, using a traffic noise prediction calculation model and to analyze the comparative value of noise levels based on the prediction calculation model and quality standards according to KEP-48/MENLH/11/1996.
This research is carried out on several points, including in the STIKES Bina Mandiri Gorontalo Campus area, in front of the Gorontalo High Prosecutor���s Office, and in front of the Immigration Office of TPI Gorontalo Class I.This study applies empirical method with the calculation model of traffic noise prediction.
The findings show that the highest noise level on Mondays and Thursdays occurs in the STIKES Bina Mandiri Gorontalo Campus area with a noise intensity of 65.71 dB (A) and 64.71 dB (A). The highest noise level on Saturday occurs in front the Gorontalo High Prosecutor���s Office, with a noise intensity of 65.12 dB (A). Based on comparison of the result of the analysis and the quality standard according to KEP-48/MENLH/11/1996, the average noise level in the STIKES Campus area has exceeded the quality standard value for the category of educational area, which is 55 dB (A). The noise level in front of Prosecutor���s Office on Saturday at 07.00��"08.00 WITA has exceeded the quality standard for the office area category, which is 65 dB (A). Meanwhile, the noise level in front of the Immigration Office,on average, still meets the quality standards required for the category office area.
Keywords: empirical, noise, traffic, quality standard
Download berkas