Penulis / NIM
FADILLAH POLONTALO / 511417039
Program Studi
S1 - TEKNIK SIPIL
Pembimbing 1 / NIDN
YULIYANTY KADIR, S.T., M.T. / 0030047202
Pembimbing 2 / NIDN
Dr. INDRIATI MARTHA PATUTI, S.T., M.Eng. / 0013036904
Abstrak
Salah satu kawasan yang dinilai sebagai pusat kegiatan adalah pembangunan pusat kuliner Kalimadu, diperkirakan dengan beroperasinya Kalimadu akan menimbulkan bangkitan dan tarikan perjalanan, khususnya pada simpang tiga tak bersinyal yang merupakan pertemuan antara ruas Jalan Madura-Jalan Kalimantan dan simpang tiga tak bersinyal yang merupakan pertemuan antara ruas Jalan Madura-Jalan Palu. Tujuan penelitian yaitu menganalisis kinerja simpang pada kondisi eksisting, memprediksi kinerja simpang pada masa operasional, dan masa pasca operasional 5 tahun ke depan.
Lokasi penelitian di simpang tiga tak bersinyal Jalan Madura-Jalan Kalimantan dan simpang tiga tak brsinyal Jalan Madura-Jalan Palu. Penelitian ini dilakukan selama tiga hari pengamatan, yaitu Sabtu, 16 Oktober 2021; Senin, 18 Oktober 2021; Kamis, 21 Oktober 2021, selama 14 jam mulai pukul 06.00-20.00 WITA. Data primer dalam penelitian ini adalah data geometrik simpang, volume lalu lintas, sedangkan data sekunder adalah DED pusat kuliner Kalimadu dan data jumlah penduduk Kota Gorontalo. Kinerja simpang tak bersinyal dianalisis menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI, 1997). Parameter-parameter yang digunakan dalam menentukan kinerja simpang tak bersinyal yaitu kapasitas (C), derajat kejenuhan (DS), tundaan rata-rata (D), dan peluang antrian (QP).
Berdasarkan hasil analisis kinerja simpang tiga Jalan Madura-Jalan Kalimantan menunjukkan bahwa nilai tundaan D pada kondisi eksisting tahun 2021 sebesar 13,53 det/smp (tingkat pelayanan B), pada masa operasional tahun 2022 sebesar 14,61 det/smp (tingkat pelayanan B), dan pada kondisi 5 tahun ke depan setelah beroperasinya Pusat Kuliner Kalimadu sebesar 19,91 det/smp (tingkat pelayanan C). Nilai tundaan di simpang tiga Jalan Madura-Jalan Palu pada kondisi eksisting sebesar 10,50 det/smp (tingkat pelayanan B), sedangkan pada masa operasional sebesar 10,79 det/smp (tingkat pelayanan B), dan pada pasca operasional (kondisi 5 tahun ke depan) sebesar 11,91 det/smp (tingkat pelayanan B). Nilai tundaan semakin meningkat pada masa operasional tahun 2022 dan pada kondisi 5 tahun ke depannya (tahun 2027), namun arus lalu lintas simpang masih dikatakan stabil karena masuk dalam kategori tingkat pelayanan B.
Download berkas