Penulis / NIM
IMRAN KAABA / 511417057
Program Studi
S1 - TEKNIK SIPIL
Pembimbing 1 / NIDN
Dr. Ir. FADLY ACHMAD, S.T., M.Eng., IPM / 0021117702
Pembimbing 2 / NIDN
FRICE L. DESEI, ST., M.Sc / 0003097303
Abstrak
Aspal plastik di Gorontalo masih merupakan hal yang baru. Penggunaan kemasan dengan bahan plastik tergolong banyak, sehingga modifikasi campuran aspal plastik bisa jadi alternatif untuk mengurangi sampah plastik di Gorontalo. Pengujian kali ini, plastik dimodifikasi dengan campuran AC-WC. Tujuan pengujian durabilitas dan penuaan adalah untuk menganalisis nilai Indeks Kekuatan Sisa (IKS), Indeks Durabilitas Pertama (IDP), dan Indeks Durabilitas Kedua (IDK).
Pembuatan benda uji STOA dilakukan dengan cara memasukkan benda uji dalam keadaan curah ke dalam oven selama 4 jam dengan suhu 135�°C, sedangkan untuk LTOA benda uji dioven dalam keadaan padat selama 2 hari dengan suhu 85�°C, kemudian direndam pada waterbatch dengan suhu 60�°C dengan variasi lama rendaman 0,5 jam, 24 jam, 48 jam, 72 jam, 96 jam. Parameter keawetan campuran dilihat dari nilai IKS, IDP, dan IDK.
Berdasarkan hasil penelitian nilai kadar aspal yang diperoleh melalui hasil penelitian sebelumnya sebesar 6,75%. Nilai stabilitas untuk benda uji normal, STOA, dan LTOA secara berturut-turut sebesar 1.178,97 kg, 1.057,68 kg, dan 955,79 kg. Nilai IKS pada benda uji normal, STOA, dan LTOA secara berturut-turut sebesar 95,88%, 93,58%, 91,88%. IDP dengan nilai kelandaian (r) untuk benda uji normal, STOA, dan LTOA secara berturut-turut sebesar 0,64%, 0,88%, dan 0,98%. IDK benda uji normal, STOA, dan LTOA untuk nilai (a) secara berturut-turut sebesar 7,35%, 10,76%, dan 12,29%. KAO pada pemeriksaan Marshall Test kali ini merupakan campuran aspal dengan plastik sebanyak 1,2% campuran wet process memiliki nilai durabilitas tertinggi yaitu 95,88 %. Semakin lama rendaman maka semakin rendah nilai stabilitas yang didapatkan.
Kata kunci: Durabilitas Aspal, Limbah Botol Plastik, Penuaan Aspal, Polyethylene Terephthalate (PET).
Download berkas