Penulis / NIM
MOHAMMAD NAPU / 521415031
Program Studi
S1 - TEKNIK ELEKTRO
Pembimbing 1 / NIDN
Dr. Ir ARIFIN MATOKA, MT / 0016066505
Pembimbing 2 / NIDN
Dr. Ir. SARDI SALIM, M.Pd / 0005076805
Abstrak
Dalam menyalurkan energi listrik, pada umumnya lintasan jaringan tower transmisi harus melewati hutan, bukit, gunung dan lahan pertanian. Namun, permasalahan yang timbul terdapat pada lintasan jaringan transmisi khususnya posisi penempatan tower transmisi yang di bangun pada lahan perkebunan atau pertanian. Tentu aktivitas pertanian yang dilakukan di sekitar lahan kaki tower ini merupakan hal yang dilarang, karena dapat mempengaruhi kestabilan sistem pentanahan pada tower transmisi 150 kV. Penelitian ini bertujuan mengetahui besar pengaruh aktivitas pertanian terhadap perubahan nilai dan pengaruh aktivitas pertanian dan perubahan iklim terhadap nilai pentanahan berdasarkan perubahan suhu, pH dan kelembaban tanah. Penelitian ini menghasilkan nilai pentanahan pada kedua lahan yang mengalami penurunan dan berfluktuasi. Dimana lahan yang dimanfaatkan memiliki penurunan nilai pentanahan dari 20.7 ohm menjadi 10.8 ohm. Sedangkan pada lahan yang tidak dimanfaatkan memiliki penurunan nilai pentanahan dari 20.4 ohm menjadi 14.6 ohm. Sementara untuk aktivitas pertanian pada lahan yang dimanfaatkan dapat merubah karakteristik tanah yang berimbas pada laju infiltrasi dan evaporasi serta perubahan unsur hara tanah. Sehingga hal ini secara langsung dapat mempengaruhi suhu, pH dan kelembaban tanah yang berakibat pada perubahan nilai pentanahan secara signifikan. Sebagai bahan pembanding untuk tidak adanya perlakuan pada lahan yang tidak dimanfaatkan menyebabkan tanah tetap dalam kondisi padat sehingga proses infiltrasi dan evaporasi serta perubahan unsur hara tidak secepat pada lahan yang dimanfaatkan. Hal ini akan berdampak pada lambatnya perubahan suhu, pH dan kelembaban tanah sehingga nilai pentanahan cenderung memiliki nilai yang stabil.
Kata kunci : Sistem Pentanahan, Transmisi 150 kV, Pertanian, Tanah
Download berkas