Penulis / NIM
RIVANDY AKILI / 544408007
Program Studi
S1 - PENDIDIKAN SENI RUPA
Pembimbing 1 / NIDN
Drs YUS IRYANTO ABAS, M.Pd / 0015066204
Pembimbing 2 / NIDN
Dr. I WAYAN SUDANA, S.Sn,M.Sn / 0006077202
Abstrak
Rivandy Akili. 2012. “Ornamen Pada Pelaminan Tradisional Kota Gorontalo : Tinjauan Bentuk Dan Makna”. Program Studi Pendidikan Teknik Kriya Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I, Drs. Yus Iryanto Abas, M.Pd dan pembimbing II, I Wayan Sudana, S.Sn., M.Sn.
Penelitian ini mengungkap permasalahan tentang bentuk dan makna beragam jenis ornamen yang terdapat pada pelaminan tradisional Kota Gorontalo khususnya pada pelaminan yang berada di rumah adat Dulohupa. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran tentang bentuk dan makna ornamen yang terdapat pada pelaminan tradisional Gorontalo, yaitu pelaminan yang ada di rumah adat Dulohupa.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu menguraikan fenomena yang nampak pada obyek penelitian. Data-data dikumpulkan melalui studi kepustakaan, observasi dan wawancara. Data-data tersebut kemudian dianalisis melalui proses reduksi, kategorisasi dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ornamen pada rumah adat diteliti dari beberapa jenis, yaitu ornamen mahkota, Boku dan Pakadanga, tiang (Pahangga) serta ornamen pada kursi. Adapun bentuk dari masing-masing ornamen tersebut adalah : 1) bentuk ornamen pada mahkota memiliki motif tumbuh-tumbuhan, berpola simetris dan bercorak tradisional dengan warna kuning emas dan tekstur yang kasar; 2) ornamen Boku dan Pakadanga memiliki motif geometris dan tumbuh-tumbuhan, berpola simetris dan bercorak tradisional, serta berwarna merah, kuning dan hijau pada boku, dan berwarna kuning emas pada ornamen pakadanga; 3) ornamen pada tiang memiliki bentuk dengan motif geometris, berpola simetris, dan bercorak tradisional, serta tiang tersebut mempunyai tekstur halus dengan warna merah, kuning, hijau dan ungu; 4) ornamen pada kursi mempunyai motif geometris pada sandaran dan motif tumbuh-tumbuhan pada pakadanga yang terletak di depan kursi, kemudian di buat dengan pola simetris serta bercorak tradisional. Warna yang ditimbulkan berupa warna kuning dengan tekstur halus pada kain yang melapisi kursi dan warna kuning keemasan dengan tekstur kasar pada ornamen pakadanga.
Sementara itu, makna dari masing-masing ornamen tersebut adalah : 1) ornamen pada mahkota memiliki makna pada tiga bentuk rangkaian bunga yang melambangkan tiga serangkai adat, yaitu Olongia, Sara’a dan Bubato; 2) ornamen Boku dan Pakadanga, pada kedua bagian tersebut terdapat lima lengkungan dari tampak depan yang melambangkan lima kerajaan (Limo Pohala’a) Gorontalo, yaitu Hulontalo, Limutu, Suwawa, Bulango dan Atinggola; 3) ornamen pada tiang mempunyai makna pada sepuluh bentuk Pahangga yang terdapat di tiap-tiap tiang, sepuluh bentuk pahangga tersebut melambangkan sepuluh kerajaan yang hadir saat rapat pengukuhan adat Lou Limo Pohala’a. Adapun makna lain yang terkandung, terdapat pada empat warna di tiang-tiang tersebut, yaitu warna hijau yang melambangkan kesejahteraan, warna merah melambangkan keberanian, warna kuning melambangkan kejayaan dan warna ungu melambangkan junjungan tinggi terhadap agama; 4) ornamen pada kursi mempunyai makna yang terdapat pada jumlah tiga lengkungan pada sandaran kursi dan jumlah tiga bentuk pakadanga di bagian depan kursi, yang melambangkan tiga serangkai adat, yaitu Olongia, Sara’a dan Bubato.
Kata kunci : Ornamen, Bentuk, Makna, Pelaminan.
Download berkas