SKRIPSI

Penulis / NIM
HASNA NASARU / 544409004
Program Studi
S1 - PENDIDIKAN SENI RUPA
Pembimbing 1 / NIDN
HASMAH, S.Pd, M.Sn / 0025047801
Pembimbing 2 / NIDN
NOVAL SUFRIYANTO TALANI, S.Sn, M.Ds, M.Si / 0012117905
Abstrak

Hasna Nasaru. 2013. “Makna Simbolik Adat Molapi Saronde Pada Rangkaian Pernikahan Adat Daerah Gorontalo”. Program Studi Pendidikan Teknik Kriya Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I, Hasma, S.Pd., M.Sn.dan Pembimbing II, Noval Sufriyanto Talani. S.Sn., M.Ds.

Penelitian ini mengungkapkan permasalahan tentang makna simbolik pada adat molapi saronde yang terdapat pada rangkaian pernikahan adat Gorontalo, khususnya pada pernikahan yang berada di Kabupaten Bone Bolango. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui simbol dan makna serta nilai-nilai yang terkandung dalam tarian molapi saronde atau mopotilantahu, pada pernikahan adat daerah Gorontalo.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif berdasarkan kajian tekstual dan kontekstual. Dalam hal ini tekstual berarti suatu bentuk yang menjadi objek penelitian, dan kontekstual yaitu kajian tentang makna atau nilai-nilai yang terdapat pada benda atau objek penelitian tertentu.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Molapi saronde terdiri dari kata molapi artinya menjatuhkan, selentangi (selendang) yilonta (wewangian yang terbuat dari aneka kembang dan dedaunan rempah-rempah yang dicampur dengan minyak kelapa), selanjutnya disebut saronde. Maksudnya ialah mempersilahkan menari dengan selendang yang harum semerbak. Molile huwali (meninjau kamar) mempelai wanita atas inisiatif keluarga calon mempelai laki-laki dengan maksud memberi kesempatan kepada calon mempelai laki-laki untuk memastikan calon istri yang akan dinikahi sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya. Selain itu, calon mempelai laki-laki melalui tarian tersebut berkesempatan meninjau dan memastikan penataan kamar tidur yang dipersiapkan sesuai keinginan. Tujuannya adalah untuk mewujudkan prosesi perkawinan adat secara ideal sebagai gerbang pencapaian keluarga sejahtera, sakinah mawaddah dan warahmah. Waktu Pelaksanaan Molapi Saronde pada malam hari “H” pernikahan, molapi saronde tidak bisa dilaksanakan sesudah pesta dan tidak bisa pula dilaksanakan sesudah antar harta, karena malam itu merupakan malam terakhir pacaran bagi calon pengantin pria maupun wanita. Tempat Pelaksanaan Molapi Saronde yaitu Rumah calon mempelai perempuan. Penyelenggaraan Teknis Molapi Saronde diklasifikasikan atas : (1) molapi saronde pongo-pongo’abe da’a (diselenggarakan besar-besaran); (2) molapi saronde pongo-pongo’abe kiki (diselenggarakan dengan upacara besar); (3) molapi saronde wo’o-wo’opo ( diselenggarakan dengan upacara sedang) dan (4) molapi saronde baya-bayahu

Sementara itu, makna simbolik dari tarian molapi saronde adalah suatu tanda keperkasaan oleh sang calon mempelai putra artinya calon mempelai putra disaat menari saronde memperlihatkan kepada keluarga mempelai putri “inilah saya, anak muda yang telah berhasil mempersunting anakmu, dan dengan gerakan ini saya akan memperlihatkan betapa gagahnya, gantengnya, beraninya saya. Jadi dengan gerakan ini menandakan calon mempelai putra sudah siap mendampingi sang anak putri untuk membangun rumah tangga.

 

Kata Kunci : Makna, Simbolik, Molapi Saronde, Molile huwali

 

Download berkas

ARSIP

2024
Skripsi tahun 2024
2023
Skripsi tahun 2023
2022
Skripsi tahun 2022
2021
Skripsi tahun 2021
2020
Skripsi tahun 2020
2019
Skripsi tahun 2019
2018
Skripsi tahun 2018
2017
Skripsi tahun 2017
2016
Skripsi tahun 2016
2015
Skripsi tahun 2015
2014
Skripsi tahun 2014
2013
Skripsi tahun 2013
2012
Skripsi tahun 2012
2011
Skripsi tahun 2011