Penulis / NIM
I WAYAN SUWIKARSA / 561415005
Program Studi
S1 - TEKNIK INDUSTRI
Pembimbing 1 / NIDN
Dr. TRIFANDI LASALEWO, ST., MT / 0023077603
Pembimbing 2 / NIDN
HASANUDDIN, M.Si / 0029097610
Abstrak
Mesin dapat beroperasi seratus persen dalam kondisi full capasity sehingga bisa menghasilkan produk dengan kualitas yang baik. Namun kenyataannya, kondisi seperti ini sangat sulit tercapai di karenakan jika mengalami gangguan pada proses produksi. Oleh sebab itu, perusahaan harus mampu menjaga performance mesin yang digunakan dengan melakukan kegiatan perawatan mesin. Perusahaan PT. Sinar Pure Foods International hanya menerapkan perawatan yang bersifat corrective maintenance dimana perusahaan melakukan perbaikan dan penggantian komponen setelah terjadi kerusakan atau kegagalan. Data diperoleh pada downtime mesin pengalengan ikan periode September 2016 - September 2019 diketahui bahwa mesin Seamer memiliki presentase frekuensi kerusakan yang paling tinggi yaitu 78,91% jika dibandingkan mesin yang lainnya. Berdasarkan kondisi ini, maka dilakukan penelitian perawatan pada mesin seamer dengan menggunakan metode Reliability Centered Maintenance (RCM) dan Overall Equipment Effectiveness (OEE), guna mengetahui komponen yang dapat menyebabkan mesin seamer mengalami breakdown dan mengetahui tingkat efektivitas pada mesin seamer. Berdasarkan hasil penelitian RCM diperoleh hasil bahwa terdapat 4 komponen yang menyebabkan mesin seamer mengalami breakdown yaitu: Head Unit, Feed Chain, Head I dan Lifter Unit. Adapun Tingkat efektivitas penggunaan mesin Seamer yang diperoleh sebesar 82,48%. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan mesin seamer dalam pencapaian efektivitas penggunaan mesin belum mencapai kondisi yang ideal yaitu 85% sehingga perlu adanya perbaikan dan peningkatan kinerja.
Kata Kunci: Mesin Seamer, Breakdown, RCM, OEE, Efektivitas Mesin
Download berkas