Penulis / NIM
YAYAN POGA / 613416038
Program Studi
S1 - AGROTEKNOLOGI
Pembimbing 1 / NIDN
Dr. NURDIN, S.P, M.Si / 0019048001
Pembimbing 2 / NIDN
WAWAN PEMBENGO, SP, M.Si / 0023037803
Abstrak
Selada (Lactuca sativa L.) merupakan komoditas hortikultura yang memiliki prospek dan nilai komersial yang baik. Tanah, air, dan tanaman merupakan unsur-unsur penting yang akan terkait satu sama lain, dalam pengelolaan dan budidaya pertanian. Tanah Inceptisol dan Vertisol merupakan jenis tanah yang dominan sebagai lahan pertanian karena mengandung liat yang cukup tinggi untuk dapat mengikat air lebih banyak. Air merupakan salah satu kebutuhan primer tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangannya terutama untuk tanaman selada (Lactuca sativa L). Memasuki revolusi industry 4.0 sekarang ini, Salah-satu solusi untuk menentukan kebutuhan air tanaman selada yaitu dengan menerapkan sistem mikrocontroler berbasis IoT (Internet of things). Tujuan penelitian ini Menentukan kebutuhan air tanaman selada pada jenis tanah Inceptisol dan Vertisol. Dan Menilai efektivitas kinerja microcontroller yang terhubung dengan internet agar memudahkan petani memonitoring kebutuhan air tanaman selada lewat smartphone. Penelitian ini menggunakan metode penman dengan aplikasi Cropwat 8.0. Parameter yang diamati Kadar air tanah kapasitas lapang, Bacaan kelembaban tanah Vertisol dan Inceptisol pada aplikasi blynk. Analisis data dalam penelitian ini, untuk menentukan Evapotranspirasi potensial (ET0) menggunakan aplikasi Cropwat 8.0. Hasil rata-rata kebutuhan air tanaman selada pada tanah Vertisol dan Inceptisol pada fase awal 2.46 mm/hari, fase pertengahan 3.51 mm/hari dan fase akhir 3.33 mm/hari. perangkat pendeteksi kelembaban tanah Vertisol pada kadar air kapasitas lapang menghasilkan 319 ADC dan tanah dalam keadaan lembab mencapai 534 ADC. nilai data analog kadar air kapasitas lapang tanah Inceptisol 343 ADC dan tanah dalam keadaan lembab sebesar 574 ADC.
Kata kunci : Selada, Internet of Things, Cropwat 8.0
Download berkas