Penulis / NIM
GISKA HAJAMATI / 613417033
Program Studi
S1 - AGROTEKNOLOGI
Pembimbing 1 / NIDN
Dra. NIKMAH MUSA, M.Si / 0017046113
Pembimbing 2 / NIDN
Dr SUTRISNO HADI PURNOMO, SP., MP / 0010127303
Abstrak
Tanaman seledri merupakan tanaman serbaguna terutama sebagai sayuran dan obat-obatan yang mempunyai manfaat bagi kebutuhan makanan serta kesehatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian dan frekuensi pemberian limbah cair tahu serta interaksinya, dan mengetahui perlakuan terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman seledri (Apium graveolens L.), yang dilaksanakan di Desa Huntu Utara Kecamatan Bulango Selatan, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo pada bulan Februari-April 2022. Menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama yaitu dosis POC limbah cair tahu dengan 3 taraf (kontrol, 300 ml, dan 500 ml). Faktor ke dua yaitu frekuensi penyiramana limbah cair tahu dengan 2 taraf, (seminggu sekali dan dua minggu sekali). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik limbah cair tahu dan frekuensi penyiraman memberikan pengaruh dan terjadi interaksi pada jumlah daun pada umur 10 dan 50 hari setelah tanam. Pupuk organik limbah cair tahu memberikan pengaruh pada tinggi tanaman umur 30, 40, 50 dan 60 hari setelah tanam serta berat segar tanaman seledri. Perlakuan frekuensi pemberian limbah cair tahu memberikan pengaruh pada tinggi tanaman umur 70 hari setelah tanam dan jumlah daun umur 20 hari setelah tanam. Pupuk organik limbah cair tahu dosis 300 ml dan frekuensi pemberian POC limbah cair tahu seminggu sekali memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan jumlah daun tanaman seledri.
Download berkas