Penulis / NIM
FITRIYANTI HASAN / 614411036
Program Studi
S1 - AGRIBISNIS
Pembimbing 1 / NIDN
YURIKO BOEKOESOE, SP, M.Si / 0026037104
Pembimbing 2 / NIDN
AMELIA MURTISARI, SP, M.Sc / 0028978601
Abstrak
ABSTRAK
Fitriyanti Hasan, "614411036", 2015 Manajemen Resiko Usahatani Kelapa di Kecamatan Botupingge Kabupaten Bone Bolango, dibawah bimbingan Yuriko Boekoesoe dan Amelia Murtisari.
Fitriyanti hasan*, Yuriko Boekoesoe*, Amelia Murtisari*
Tujuan penelitian ini untuk : 1) Mengetahui Pendapatan Petani Kelapa Di Kecamatan Botupingge Kabupaten Bone Bolango. 2) Mengetahui Resiko Dan Cara Menerapkan Manajemen Usahatani Kelapa Untuk Menghadapi Resiko Di Kecamatan Botupingge Kabupaten Bone Bolango Sejak Bulan Agustus Sampai Oktober 2015.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode survei dimana pengumpulan data berdasarkan hasil observasi dan wawancara. Data dianalisis menggunakan rumus pendapatan untuk mengetahui seberapa besar pendapatan usahatani kelapa dan menggunakan standar deviasi untuk mengetahui besarnya resiko terhadap penerimaan terhadap usahatani kelapa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Petani yang ada di Kecamatan Botupingge Rata-rata Pendapatan dari usahatani kelapa yang berada di Kecamatan Botupingge sebesar Rp 24.083.910,1. Bagi petani di Kecamatan Botupingge pendapatan yang didapat sudah bisa memenuhi kehidupan yang layak. Usahatani kelapa di Kecamatan Botupingge menguntungkan dan beresiko tinggi karena nilai standar deviasi > 1 yaitu 210,19 dengan nilai R/C ratio 4,53. Sedangkan manajemen dari usahatani kelapa di Kecamatan Botupingge belum menerapkan manajemen usahatani kelapa, karena petani di kecamatan botupingge masih sebagian besar belum memahami akan pentingnya manajemen pada usahatani kelapa, Sehingga petani perlu menerapkan 3 aspek manajemen untuk menghadapi resiko dengan cara merencanakan dengan baik setiap kegiatan usahatani serta memperhatikan, mengkoordinir dan mengawasi jalannya proses produksi secara efisien dan seefektif mungkin agar resiko yang dihadapi tidak begitu merugikan petani itu sendiri. di dalam proses produksi petani kelapa langsung menjual kelapa kepada produsen dalam bentuk biji sehingga memperkecil biaya yang di keluarkan.
Kata Kunci: Usahatani, Pendapatan, Manajemen Resiko
Download berkas