SKRIPSI

Penulis / NIM
RINALDY USMAN / 621411010
Program Studi
S1 - PETERNAKAN
Pembimbing 1 / NIDN
drh. TRI ANANDA ERWIN NUGROHO, M.Sc / 0006108003
Pembimbing 2 / NIDN
Dr. MUHAMMAD SAYUTI, S.Pt., M.Si. / 0031126736
Abstrak
ABSTRAK RINALDY USMAN 2015. INVESTIGASI TRYPANOSOMIASIS PADA SAPI DI KABUPATEN GORONTALO. Di Bawah Bimbingan Tri Ananda Erwin Nugroho dan Muhammad Sayuti Mas'ud. Trypanosomiasis adalah salah satu penyakit hewan menular (PHM) penting pada ternak kuda dan ruminansia besar, khususnya ternak sapi dan kerbau yang disebabkan oleh Trypanosoma sp. Penyebaran Trypanosomiasis ini sangat luas hampir di seluruh pulau besar di Indonesia dan dapat menyerang berbagai jenis hewan ternak dan satwa liar. Kejadian penyakit sangat bervariasi tergantung kepekaan hewan dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Penelitian bertujuan ada atau tidak kasus Trypanosomiasis dan untuk mengetahui tingkat prevalensi Trypanosomiasis. Sampel darah yang di periksa berjumlah 100 buah, di ambil secara acak. Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus slovin dengan tingkat kepercayaan 90% atau penyimpangan terhadap populasi (derajat ketepatan) 0,1. Sampel yang diambil memiliki riwayat kasus kelainan atau penyakit baik individu maupun area serta adanya laporan kematian sapi yang didiagnosa sementara oleh petugas diakibatkan oleh Trypanosomiasis di tiap Kecamatan di Kabupaten Gorontalo. Berdasarkan pemeriksaan darah, sebanyak 100 sampel yang diambil dari seluruh kecamatan di Kabupaten Gorontalo tidak satupun ditemukan Trpanosoma sp pada sediaan preparat. Sampel yang diambil memiliki riwayat yang beragam baik secara individu, kelompok, area maupun sejarahnya. Pada sapi yang mengalami kekurusan keringat berdarah, bulu kusam, keropeng, diare, kulit melepuh, pembengkakan dileher, kematian mendadak, serta area yang pernah dilaporkan adanya kematian sapi yang diduga disebabkan Trypanosoma sp. Seluruhnya tidak ditemukan Trpanosoma sp pada sediaan preparat ulas darah yang diamati (Girisonta., 1995). Maka hasil penelitian ini sapi di Kabupaten Gorontalo negatif Trypanosomiasis. Begitu pula pada tingkat kejadian (prevalensi) kasus Trypanosomiasis sapi di Kabupaten Gorontalo adalah 0%. Menurut Sukanto (1994), wabah (Surra) Trypanosomiasis dapat terjadi ketika Trpanosoma sp dibawa oleh hewan "karier"yang memasuki daerah baru. Atau terjadi pada hewan yang berasal dari daerah bebas Surra yang dipindahkan ke daerah endemik, Hasil penelitian bisa menjadi menjawab pertanyaan petugas dinas bahwa Trypanosomiasis belum ada di Kabupaten Gorontalo. Adanya gejala sapi leher berputar putar sampai pada kematian kemungkinan disebabkan oleh agen penyakit lain Kata Kunci : Investigasi, Sapi, Trypanosomiasis. ABSTRACT Rinaldi USMAN 2015. Trypanosomiasis INVESTIGATION ON CATTLE IN DISTRICT GORONTALO. Under the guidance of Ananda Erwin Tri Nugroho and Sayuti Muhammad Mas'ud. Trypanosomiasis is one of contagious animal diseases (PHM) is important in cattle horses and large ruminants, particularly cattle and buffaloes caused by Trypanosoma sp. Trypanosomiasis is a very wide spread of almost all major islands in Indonesia and could attack various types of livestock and wildlife. The incidence of the disease varies greatly depending on the sensitivity of the animal and the factors that influence. Research aims or not cases of Trypanosomiasis and to determine the level of prevalence of Trypanosomiasis. Blood samples were examined amounted to 100 pieces, taken at random. Determination of the number of samples using the formula slovin with a confidence level of 90% or a deviation of the population (degree of precision) 0.1. Samples were taken with a history of the disorder or disease cases both individual and area as well as the reports of the death of a cow that was diagnosed while the officer caused by Trypanosomiasis in each District in Gorontalo. Based on blood tests, a total of 100 samples were taken from all districts in Gorontalo none found Trpanosoma sp on dosage preparations. Samples taken have either a history of diverse individuals, groups, area and its history. In cattle experiencing bloody sweat emaciation, dull hair, scab, diarrhea, skin blistering, swelling of the neck, sudden death, as well as areas that have been reported for cattle deaths allegedly caused by Trypanosoma sp. Altogether not found Trpanosoma sp on dosage preparations blood commentator observed (Girisonta., 1995). The results of this study in Gorontalo Regency negative cattle Trypanosomiasis. Similarly, the incidence rate (prevalence) Trypanosomiasis cases of cattle in the district of Gorontalo is 0%. According Sukanto (1994), plague (Surra) Trypanosomiasis can occur when Trpanosoma sp carried by animals "career" entering the new area. Or occur in animals from areas free Surra moved into endemic areas, research results can be answered questions attendant services that Trypanosomiasis not in Gorontalo regency. The symptoms of cow's neck was turning to the possibility of death caused by another disease agent Keywords: Cattle, Investigation, Trypanosomiasis.
Download berkas

ARSIP

2024
Skripsi tahun 2024
2023
Skripsi tahun 2023
2022
Skripsi tahun 2022
2021
Skripsi tahun 2021
2020
Skripsi tahun 2020
2019
Skripsi tahun 2019
2018
Skripsi tahun 2018
2017
Skripsi tahun 2017
2016
Skripsi tahun 2016
2015
Skripsi tahun 2015
2014
Skripsi tahun 2014
2013
Skripsi tahun 2013
2012
Skripsi tahun 2012
2011
Skripsi tahun 2011