Penulis / NIM
SAMSUL RIZAL SANGGULU / 621411078
Program Studi
S1 - PETERNAKAN
Pembimbing 1 / NIDN
SUPARMIN FATHAN, S.Pt, M.Si / 0003047106
Pembimbing 2 / NIDN
SAFRIYANTO DAKO, S.Pt, M.Si / 0021037305
Abstrak
ABSTRAK
Sanggulu R.S. 2018. Penggunaan Berbagai Dosis Asam Sulfat (H2SO4) Pekat Dalam Mendeteksi Kebuntingan Pada Sapi Bali. Jurusan Peternakan. Fakultas Pertanian. Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Fathan S dan Pembimbing II Dako S.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari dosis, waktu yang tepat dan metode yang tepat dalam mendiagnosa kebuntingan pada sapi dengan menggunakan campuran urin dan aquadest yang direaksikan dengan asam sulfat pekat (H2SO4). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2018 sampai dengan Maret 2018 yang bertempat di desa Bongo 3 Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah sampel urin sapi yang berasal dari 15 ekor sapi yang telah di inseminasi buatan. Dalam penelitian ini urin yang ditampung dari setiap sapi percobaan digunakan sebanyak 1 ml. Untuk setiap perlakuan dosis Asam Sulfat (H2SO4) pekat dimasukkan kedalam tabung reaksi, kemudian ditambah 5 ml aquadest dan dicampur sampai homogen, setiap sampel urine dari sapi percobaan diuji dengan 5 kali perlakuan 0,1 ml, 0,3 ml, 0,5 ml, 0,7 dan 0,9 ml dosis asam sulfat (H2SO4) pekat. Hal yang diamati pada penelitian ini adalah kejadian kebuntingan dengan indikasi adalah Adanya gelembung/gas fluorenscence dan perubahan warna larutan setelah penambahan Asam Sulfat (H2SO4) serta waktu yang diperlukan sampai munculnya gelembung gas fluorenscence. Data yang diperoleh dianalisis ragam (ANOVA), jika hasilnya berbeda nyata dilanjutkan ke uji beda nyata terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukan bahwa deteksi kebuntingan pada sapi bali yang di inseminasi buatan dengan menggunakan asam sulfat memiliki presentase deteksi kebuntingan 100% dan memberikan berpangaruh yang sangat nyata (P
Download berkas