SKRIPSI

Penulis / NIM
YENTI UNGGANGO / 621411106
Program Studi
S1 - PETERNAKAN
Pembimbing 1 / NIDN
SISWATIANA RAHIM TAHA, S.Pt, M.Si / 0021048002
Pembimbing 2 / NIDN
Ir. Hj. FAHRIA DATAU, M.Si / 0009026406
Abstrak
ABSTRAK YENTI UNGGANGO. 2017. Residu antibiotik pada daging dan hati sapi di Kota Gorontalo. Dibimbing oleh ibu Siswatiana R. Taha, S.Pt, M.Si sebagai pembimbing satu dan ibu Ir. Hj. Fahria Datau, M.Si sebagai pembimbing dua. Daging merupakan pangan hewani yang mempunyai nilai gizi yang tinggi, terutama mengandung asam amino esensial yang di perlukan oleh tubuh untuk (1) pertumbuhan sel-sel baru, (2) pergantian sel-sel yang rusak, Serta (3) proses metabolisme tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan residu antibiotik pada daging dan hati sapi yang jual di TPH Kota Gorontalo. Sebanyak 26 Sampel daging 14 sampel dan hati 12 sampel di Kota Gorontalo. Pengujian sampel daging dan hati sapi menggunakan metode di fusi agar keberadaan residu antibiotik dapat di lihat dengan terbentuknya daerah hambatan di sekitar kertas cakram. Hasil penelitian di dapatkan bahwa pada pengambilan sampel daging dan hati sapi dari tempat pemotongan hewan di Kota Gorontalo, masing-masing menunjukkan bahwa sebagian besar sampel mengandung residu antibiotik dengan kategori lemah yaitu diameter rata-rata 12,3 mm. Menurut Greewwood, klasifikasi respon hambatan pertumbuhan bakteri yang memiliki diameter zona terang lebih dari 20 mm maka respon hambat pertumbuhan dikategorikan kuat, diameter zona terang 16-20 mm dikategorikan sedang, diameter zona terang 10-15 mm dikategorikan lemah dan diameter zona terang 0 dikategorikan tidak ada respon hambat pertumbuhan.Kesimpulan dari uji laboratorium pada 26 sampel yaitu 14 daging dan 12 hati sapi yang dianalisis secara kualitatif menggunakan larutan methanol menunjukkan sebagian sampel telah teridentifikasi adanya residu antibotik, yang ditunjukkan dengan terbentuknya zona hambat pada setiap sampel. Kata Kunci: Metode difusi agar, residu antibiotik, daging sapi, hati sapi. ABSTRACT YENTI UNGGANGO. 2017. Residues of antibiotics in meat and beef liver in Gorontalo. Guided by Siswatiana R. Taha, S.Pt, M.Si and Ir. Hj. Fahria Datau, M.Si. Meat is animal food that has high nutritional value, mainly contain essential amino acids needed by the body to (1) the growth of new cells, (2) replacement of damaged cells, as well as (3) the metabolic processes of the body. This study aims to determine the presence of antibiotic residues in meat and beef liver are selling at TPH Gorontalo. A total of 26 samples of meat 14 liver samples and 12 samples in the city of Gorontalo. Testing samples of beef and liver using the method of fusion in order. The presence of residues of antibiotics can be seen with the formation of barriers in the area around the paper disc. Hasil at each time decision shows that most of the samples contained residues of antibiotics with weak categories, namely an average diameter of 12.3 mm. According Greewwood, classification of bacterial growth inhibition response which has a diameter of the light zone of more than 20 mm, the growth inhibitory response categorized as strong, light zone diameter 16-20 mm is average, the diameter of the light zone of 10-15 mm and diameter categorized weak light zone 0 categorized not No growth inhibitory response. The conclusion of the laboratory tests on 26 samples of meat that is 14 and 12 beef liver are analyzed qualitatively using a solution of methanol showed that most samples have identified their antibotik residue, which is indicated by the formation of inhibition zones on each sample. Keywords: agar diffusion method, antibiotic residues, beef, beef liver.
Download berkas

ARSIP

2024
Skripsi tahun 2024
2023
Skripsi tahun 2023
2022
Skripsi tahun 2022
2021
Skripsi tahun 2021
2020
Skripsi tahun 2020
2019
Skripsi tahun 2019
2018
Skripsi tahun 2018
2017
Skripsi tahun 2017
2016
Skripsi tahun 2016
2015
Skripsi tahun 2015
2014
Skripsi tahun 2014
2013
Skripsi tahun 2013
2012
Skripsi tahun 2012
2011
Skripsi tahun 2011