Penulis / NIM
FILKAWATI R. MOHI / 632408025
Program Studi
S1 - TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
Pembimbing 1 / NIDN
Dr. RIENY SULISTIJOWATI S, S.Pi,M.Si / 0009107103
Pembimbing 2 / NIDN
LUKMAN MILE, S.Pi, M.Si / 0004128206
Abstrak
ABSTRAK
Merkuri (Hg) merupakan jenis logam yang memiliki wujud cair, berwarna putih perak dan mudah menguap. Hg banyak digunakan dalam proses industrialilasi karena banyak manfaatnya. Salah satunya pada kegiatan penambangan emas secara tradisional menggunakan proses amalgamasi yaitu menggunakan Hg sebagai media untuk menangkap emas, proses tersebut mempunyai potensi untuk terbuang ke lingkungan perairan. Senyawa Hg di perairan mudah berikatan dengan klor sehingga membentuk HgCl. Senyawa HgCl akan berubah menjadi senyawa Hg organik oleh peran mikroorganisme. Mikrooganisme adalah salah satu makanan oleh plakton, dan dalam sistem rantai makanan sampai pada ikan kakap merah (Lutjanus argentumaculatus) sebagai ikan demersal juga tergolong ikan karnivora yang sangat digemari sebagai pangan. Sehingga secara tidak langsung sampai pada tubuh ikan kakap merah dan dikonsumsi oleh manusia sehingga dapat menggganggu kesehatan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan Hg pada ikan kakap merah di tiga pasar tradisional Kabupaten Bole Bolango. Pengambilan sampel dilakukan secara sampling. Analisis Hg pada ikan menggunakan metode AAS (Atomic Absorbtion Spectrometri) berdasarkan SNI (01-2354-2006). Hasil penelitian Konsentrasi logam berat merkuri (Hg) pada ikan kakap merah di tiga pasar tradisional yang ada di Kabupaten Bone Bolango yaitu konsentrasi tertinggi pasar Mupuya 0,165 mg/kg sedangkan pasar Tombililato 0,095 mg/kg dan pasar Bilungala 0,125 mg/kg. Hasil analisis one way anova menunjukan bahwa tidak ada perbedaan konsentrasi Hg pada ikan kakap merah di masing-masing pasar, dimana konsentrasi tersebut di bawah ambang batas SNI (2006) yaitu 0,5 mg/kg.
Kata kunci: Merkuri (Hg), ikan kakap, ambang batas.
Download berkas