Penulis / NIM
EFENDY PAYUYU / 702521002
Program Studi
S2 - KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP
Pembimbing 1 / NIDN
Dr FITRYANE LIHAWA, M.Si / 0009126902
Pembimbing 2 / NIDN
Dr. ISWAN DUNGGIO, S.P., M.Si. / 0014087410
Abstrak
Sub Daerah Aliran Sungai Marisa merupakan bagian dari Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Limboto, dan Danau Limboto masuk dalam daftar 15 danau prioritas nasional yang sedang diselamatkan. Masalah biofisik pendangkalan Danau Limboto, tidak terlepas dari tingginya Erosi dan sedimentasi akibat dari aktifitas alih fungsi lahan yang merubah pola pemanfaatan lahan menjadi lahan pertanian dan pemukiman sehingga memberikan pengaruh terhadap kondisi lingkungan kualitas ekosistem DAS dan berpengaruh terhadap system hidrologi DAS. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengkaji alih fungsi lahan berdasarkan kesesuaian arahan fungsi kawasan di Sub DAS Marisa DAS Limboto, (2) Mengkaji pengaruh alih fungsi lahan terhadap erosi, sedimentasi dan lahan kritis di Sub DAS Marisa DAS Limboto dan (3) Memberikan arahan pemanfaatan lahan di Sub DAS Marisa DAS Limboto dalam mengatasi alih fungsi lahan. Metode yang digunakan yaitu pendekatan analisis spasial dan metode survei lapangan.
Kajian spatial menunjukkan Alih fungsi lahan yang terjadi dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2021, telah banyak merubah penutupan lahan hutan lahan sekunder seluas 3.208,57 menjadi pertanian lahan kering campur semak pada tahun 2011 yaitu menjadi 1.217,01 Ha dan sedikit mengalami kenaikan lagi pada tahun 2021 yaitu menjadi 1.348,01 Ha. Penambahan hutan lahan kering, karena ada intevensi rehabilitasi lahan dalam kawasana hutan pada tahun 2003 sampai tahun 2009 berupa kegiatan GERHAN (BPDAS BB 2022). Namun secara umum pola pemanfaatan lahan di Sub DAS Marisa sejak tahun 2001 sampai dengan tahun 2021 banyak didominasi oleh lahan yang tidak berhutan, artinya alih fungsi lahan bukan saja hanya pada perubahan pola pemanfataan lahan tetapi sudah sampai pada perubahan fungsi kawasan, dimana lahan yang seharusnya menjadi kawasan lindung dengan vegetasi yang tertutup terutama di bagian hulu, namun banyak dipenuhi oleh kelas penutupan lahan yang terbuka berupa tanaman semusim namun tanpa kaidah-kaidah konservasi tanah., dan berdasarkan analisis menggunakan model builder, bahwa Kelas Bahaya Erosi di Sub DAS Marisa DAS Limboto sebesar 1.235.219 Ton/Tahun atau erosi rata-rata DAS sebesar 163,83 Ton/Ha/Tahun, termasuk kelas bahaya erosi III (besar erosi antara 60 - 180 Ton/Ha/Thn), sedangkan besarnya sedimentasi (Muatan sedimen-MS) pertahunnya sebesar 10,92 mm/tahun atau masuk klasifkasi muatan sedimen kategori sedang. Tingkat kekritisal lahan di Sub DAS Marisa terbagi atas 5 kelas yaitu Tidak Kritis, Potensial Kritis, Agak Kritis, Kritis, dan Sangat Kritis. kekrtisan lahan dengan kategori Kritis dan sangat kritis lebih dominan dengan luas 3.553,99 Ha (47,13%). Arahan Pemanfataan Lahan berupa RHL Kombinasi Reboisasi Agroforestry dan Penguat Tebing serta Teras gulud yang dilakukan pada Kawasan hutan, dan diluar kawasan hutan berupa hutan rakyat pola agroforestry kombinasi penguat tebing dan teras gulud.
Kata Kunci: alih fungsi lahan, builder, erosi, lahan kritis, arahan pemanfaatan lahan.
Download berkas