SKRIPSI

Penulis / NIM
ALLAND FERDINAND AMBO / 702521007
Program Studi
S2 - KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP
Pembimbing 1 / NIDN
Prof. Dr. DEWI WAHYUNI K BADERAN, M.Si / 0014097902
Pembimbing 2 / NIDN
Dr. MARINI SUSANTI HAMIDUN, S.Si, M.Si / 0004057006
Abstrak
Alland Ferdinand Ambo,2022. Pengembangan Kawasan Cagar Budaya Lembah Bada Berbasis Ekowisata di Kabupaten Poso Provinsi Sulawesi Tengah, Program Studi Magister Kependudukan dan Lingkungan Hidup Universitas Negeri Gorontalo. Dr. Dewi Wahyuni K Baderan, M.Si (Pembimbing I), Dr. Marini Susanti Hamidun, M.Si (Pembimbing II). Kawasan Cagar Budaya Lembah Bada, bersama dengan Lembah Behoa dan Lembah Napu, serta Lembah Lindu dan Danau Lindu merupakan satu Kawasan Megalitik Lore Lindu yang memiliki nilai penting ilmu pengetahuan, sejarah dan budaya. Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui potensi Kawasan Cagar Budaya Lembah Bada yang dapat dimanfaatkan dalam pengembangan kawasan tersebut; 2) Untuk mengetahui persepsi masyarakat dalam melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkan Kawasan Cagar Budaya Lembah Bada; dan 3) untuk merumuskan strategi pengembangan Kawasan Cagar Budaya Lembah Bada berbasis ekowisata. Pengumpulan data potensi biodiversitas dilakukan dengan metode jelajah. Data potensi fisik, potensi budaya, penilaian daya tarik wisata, dan persepsi masyarakat dikumpulkan dengan metode observasi dan wawancara, serta penelusuran Pustaka. Analisis struktur komunitas digunakan untuk menganalisi potensi biodiversitas, dan analisis SWOT untuk menyusun strategi pengembangan berbasis ekowisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kawasan Cagar Budaya Lembah Bada memiliki potensi wisata alam dan wisata sejarah purbakala berupa biodiversitas tumbuhan, keindahan bentang alam, peninggalan arkeologi berupa arca megalitik, arca menhir, kalamba dan tutupnya, lumpang, batu dakon, tambi, dan buho; potensi adat dan tradisi masyarakat yang masih dilaksanakan sampai saat ini; 2) Persepsi masyarakat terhadap keberadaan Cagar Budaya, bahwa Sebagian masyarakat memahami arti penting benda-benda purbakala yang ditemukan di Lembah Bada dan bersedia menjaga keberadaannya, akan tetapi sebagaian masyarakat belum terlalu memahami bagaimana cara menjaganya; dan 3) Strategi pengembangan Kawasan Cagar Budaya Lembah Bada dilakukan berbasis ekowisata dengan prinsip: konservasi, melibatkan masyarakat, memberikan insentif ekonomi, dan ada muatan edukasi dan pembelajaran. Kata kunci: Cagar budaya,Ekowisata,Lembah Bada,Megalitik
Download berkas

ARSIP

2024
Skripsi tahun 2024
2023
Skripsi tahun 2023
2022
Skripsi tahun 2022
2021
Skripsi tahun 2021
2020
Skripsi tahun 2020
2019
Skripsi tahun 2019
2018
Skripsi tahun 2018
2017
Skripsi tahun 2017
2016
Skripsi tahun 2016
2015
Skripsi tahun 2015
2014
Skripsi tahun 2014
2013
Skripsi tahun 2013
2012
Skripsi tahun 2012
2011
Skripsi tahun 2011