Penulis / NIM
NURLAILA / 811410059
Program Studi
S1 - KESEHATAN MASYARAKAT
Pembimbing 1 / NIDN
Dr. RAMA HIOLA, Dra.,M.Kes / 0024035403
Pembimbing 2 / NIDN
RAMLY ABUDI, S.Psi, M.Kes / 0011097205
Abstrak
ABSTRAK
Nurlaila. 811410059. Perbedaan antara Fermentasi Gula Putih dan Gula Merah Sebagai Perangkap Nyamuk Anopheles. Jurusan kesehatan masyarakat. Fakultas ilmu-ilmu kesehatan dan keolahragaan, universitas negeri gorontalo. Pembimbing I Dr. Rama P. Hiola, Dra., M.Kes dan Pembimbing II Ramly Abudi, S.Psi, M.Kes.
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh vektor yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia. Angka kejadian Malaria di Indonesia pada tahun 2013 berdasarkan Annual Parasite Incidence (API) adalah 1,38 per 1000 penduduk dengan kematian 45 orang. Pemberantasan vektor dapat dilakukan dengan insektisida maupun tanpa insektisida. Namun penggunaan insektisida secara berlebihan dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan dapat menimbulkan masalah kesehatan lain terhadap manusia. Rumusan masalah yaitu adakah perbedaan antara fermentasi gula putih dan gula merah sebagai perangkap nyamuk Anopheles? Tujuan penelitian yaitu mengetahui perbedaan penggunaan perangkap nyamuk dengan menggunakan fermentasi gula putih dan gula merah terhadap nyamuk Anopheles yang terperangkap.
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen (Quasi Experimental) dengan melakukan observasi terhadap nyamuk yang terperangkap dalam larutan fermentasi gula putih maupun fermentasi gula merah. Populasi dalam penelitian adalah seluruh nyamuk Anopheles, dan sampel adalah 100 ekor Nyamuk Anopheles. Analisis data yang digunakan adalah uji Z dua sampel bebas.
Hasil penelitian dengan nilai p value = 0,499 menunjukkan tidak ada perbedaan antara penggunaan fermentasi gula putih dan gula merah sebagai perangkap nyamuk Anopheles. Diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif yang digunakan dalam pengendalian vektor terutama Nyamuk.
Kata Kunci: Fermentasi, Gula Putih, Gula Merah, Anopheles
Download berkas