Penulis / NIM
ABDUL FACHMY MUSA / 811412078
Program Studi
S1 - KESEHATAN MASYARAKAT
Pembimbing 1 / NIDN
Dr. LINTJE BOEKOESOE, M.Kes / 0010015915
Pembimbing 2 / NIDN
Dr. LAKSMYN KADIR, S.Pd., M.Kes / 0014037503
Abstrak
Abstrak
Penyakit malaria di Provinsi Gorontalo masih tergolong tinggi. Hutan mangrove memiliki fungsi sebagai pengontrol penyakit malaria, sehingga alih fungsi hutan mangrove menjadi tambak ikan di Kabupaten Pohuwato dapat menyebabkan tingginya angka kejadian malaria. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana identifikasi kejadian malaria pada anak yang tinggal di kawasan hutan mangrove yang beraih fungsi menjadi tambak ikan. Tujuan penelitian yaitu mengetahui gambaran identifikasi kejadian malaria pada anak yang tinggal di kawasan hutan mangrove yang beralih fungsi menjadi tambak ikan di Kecamatan Paguat Kabupaten Pohuwato.
Penelitian ini dilakukan di SDN 14 Paguat selama tiga bulan. Dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif yang bertujuan menggambarkan efek hutan mangrove yang beralih fungsi menjadi tambak ikan terhadap kejadian malaria. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SDN 14 Paguat yang berjumlah 84 siswa, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu pemeriksaan darah pada anak dan juga menggunakan kuesioner.
Setelah dilakukan pemeriksaan menggunakan RDT, diperoleh hasil bahwa terdapat 2 orang siswa yang positif terdapat parasit malaria dalam darahnya yaitu sebesar 2,4%. Sedangkan terdapat 82 siswa yang tidak terdapat parasit malaria dalam darahnya yaitu sebesar 97,6%. Jenis malaria yang menyerang kedua anak tersebut yaitu malaria jenis tropica.
Kesimpulan dalam penelitian ini, berdasarkan tes yang dilakukan menggunakan Rapid Diagnostic Test (RDT) maka diperoleh hasil bahwa terdapat 2 orang positif terkena malaria yaitu sebesar 2,4%. Peneliti mengharapkan penelitian lanjutan untuk mengetahui adanya parasit malaria berkembang di dalam darah anak menggunakan alat mikroskop terhadap sampel lain seperti anak remaja ataupun orang dewasa.
Kata Kunci : RDT, Malaria, Hutan Mangrove, Tambak Ikan
Abstract
Malaria disease in the province of Gorontalo is among high prevalent diseases. One of the functions of the mangrove forest is to control the malaria disease, hence, the conversion of mangrove forest into fishpons in the District of Pohuwato could cause the high prevalence of malaria incidence. This research focuses on identifying the prevalence of malaria on children that reside in mangrove forest area, which had been converted into fishponds. The objective of this research is to describe and identify the malaria incidence on children that resides in mangrove forest area, which had been converted into fishpons in the Sub-district of Paguat, Pohuwato District.
The research was conducted in SDN 14 Paguat for three months, using descriptive study to describe the effect of conversion of mangrove forest into fishponds toward malaria incidence. The subject of this research was the entire students at SDN 14 Paguat, which amounted to 84 students. The data collection methods were blood test on children and questionnaire.
Following the RDT test, it was found that there were 2 students or 2.4% whose blood have been tested positive of malaria parasites. Whereas 82 students or 97.6% of the students' blood test reveal that there were no malaria parasites in their blood. The type of malaria that attacks both of these children was tropical malaria.
The conclusion of this research, based on the Rapid Diagnostic Test (RDT) is that there were 2 children or 2.4% that where positively contracted the malaria disease. Future research is expected to find out whether there are malaria parasites that develop within the other children or adult' blood cells.
Keywords : RDT, Malaria, Mangrove Forest, Fishpond
Download berkas
