Penulis / NIM
ISRAFANI H. HASAN / 811416011
Program Studi
S1 - KESEHATAN MASYARAKAT
Pembimbing 1 / NIDN
Dr. LINTJE BOEKOESOE, M.Kes / 0010015915
Pembimbing 2 / NIDN
EKAWATY PRASETYA, S.SI, M.KES, S.Si, M.Kes / 0027028105
Abstrak
ABSTRAK
Israfani H. Hasan, 811416011. Gambaran Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Di Desa Bajo Kecamatan Tilamuta Kabupaten Boalemo. Skripsi, Pembimbing I Dr. Lintje Boekoesoe, M.Kes. Pembimbing II Ekawaty Prasetya, S.Si, M.Kes. Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Negeri Gorontalo.
Tujuan penyelenggaraan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah untuk mewujudkan perilaku masyarakat yang higienis dan saniter secara mandiri dalam rangka meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Diharapkan pada tahun 2025, Indonesia bisa mencapai sanitasi total untuk seluruh masyarakat, sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Indonesia. Aspek sanitasi lain yang saling berkaitan yang ditetapkan sebagai 5 pilar STBM, yaitu (1) Stop BABS, (2) CTPS, (3) PAM-RT, (4) PSRT, dan (5) PLRT.
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan desain penelitian kuantitatif yang mengkaji gambaran pelaksanaan sanitasi total berbasis masyarakat di Desa Bajo Kecamatan Tilamuta Kabupaten Boalemo. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Bajo, yang berjumlah 417 kepala keluarga .Sampel dalam penelitian ini berjumlah 81 responden dengan menggunakan metode Accidental Sampling.
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat pilar pertama STOP BABS tidak memiliki jamban sebanyak 53 responden (65,4%). Pilar kedua CTPS, yang memiliki kebiasaan tidak sering mencuci tangan sebanyak 55 responden (67,9%). Pilar ketiga PAM-RT yang memiliki kebiasaan tidak baik sebanyak 63 responden (77,8%). Pilar keempat PSRT yang memiliki kebiasaan tidak mengolah sampah sebanyak 60 responden (74,1%). Pilar kelima PLRT yang tidak memiliki SPAL sebanyak 67 responden (82,7%).
Simpulan dari penelitian ini adalah kelima pilar yang terdapat pada STBM belum terlaksana dengan baik. Disarankan bagi Puskesmas diharapkan dapat bekerja sama dengan Pemerintah Desa untuk mengalokasikan dana dalam pembangunan SPAL dan lebih meningkatkan monitoring untuk menunjang keberhasilan program STBM. Diharapkan bagi masyarakat Desa Bajo untuk menyadari pentingnya untuk menerapkan kelima pilar STBM dalam kehidupan sehari-hari.
Kata Kunci : STOP BABS, CTPS, PAM_RT, PSRT,PLRT
ABSTRACT
Israfani H. Hasan, 811416011. An Overview of the Implementation of Community-Led Total Sanitation (CLTS) in Bajo Village, Tilamuta Subdistrict, Boalemo District. Skripsi, The Principal Supervisor is Dr. Lintje Boekoesoe, M.Kes, and the Co-supervisor is Ekawaty Prasetya, S.Si, M.Kes. Depertement of Public Health, Faculty of Sports and Health, State University of Gorontalo.
The aim of implementing Community-Led Total Sanitation (CLTS) is to realize an independent hygiene and sanitatry community behaviour in order to reach the highest health status. It is expected in the year of 2025, Indonesia can reach total sanitation for whole communities, as stated in the National Long-Term Development Plan (RPJPN) of Indonesia. The other related aspects of sanitation that are defined as the 5 pillars of CLTS are (1) Stop Open Defecation (Stop BABS), (2) Handwashing With Soap (CTPS), (3) Household Drinking Water Management (PAM-RT), (4) Household Waste Management (PSRT), and (5) Household Liquid Waste Management (PLRT).
This research applies descriptive qualitative research with quantitative research design which is intended to examine the overview of the implementation of community-led total sanitation (CLTS) in Bajo Village, Tilamuta Subdistrict, Boalemo Discrict. The population of this research is Bajo Village communities, which amounted to 417 Head of Familiy. Whereas, the samples are 81 respondents taken by Accidental Sampling method.
The research finding obtains that Community-led Total Sanitation for the first pillar, Stop Open Defecation indicates people who do not have latrines as much as 53 respondents (65,4%). The second pillar, Handwashing With Soap (CTPS) indicates people who have bad behaviour in washing their hands as much as 55 respondents (67,9%). The third pillar, PAM-RT indicates people who have bad drinking water management as much 63 respondents (77,8%). The fourth pillar, PSRT indicates people who do not processing their waste as much as 60 respondents (74,1%). The fifth pillar, PLRT indicates people who do not have SPAL (wastewater sewerage system) as much as 67 respondents (82,7%).
In conclusion, the five pillars contain in the CLTS have not been apporopriately implemented. It is recommended for Puskesmas (Public Health Center) to cooperate with Village Governments to allocate funds for wastewater sewerage system construction and to improve monitoring further to support the success of the CLTS program. It is also expected that the Bajo village community will realize the importance of implementing the pillars of CLTS in their daily life.
Keywords : Stop Open Defecation (BABS), CTPS, PAM-RT, PSRT, PLRT.
Download berkas