Penulis / NIM
FEBRI SINTIA PALILATI / 811416072
Program Studi
S1 - KESEHATAN MASYARAKAT
Pembimbing 1 / NIDN
Dr. SYLVA FLORA NINTA TARIGAN, SH, M.Kes / 0023038203
Pembimbing 2 / NIDN
SIRAJUDDIEN BIALANGI, SKM, M.Kes / 0017117413
Abstrak
ABSTRAK
Febri Sintia Palilatu, 811416072, 2020. Hubungan Faktor Perilaku Masyarakat Dan Sanitasi Lingkungan Dengan Lama Perawatan Penyakit Demam Tifoid Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Timur. Skripsi Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Negeri Gorontalo, Pembimbing I Dr Sylva Flora Ninta Tarigan, SH., M.Kes. dan Pembimbing II Sirajuddien Bialangi S.KM, M.kes.
Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut yang disebaban oleh Salmonella Typhi dan Salmonella Pararatyphi. Demam Typhoid adalah penyakit infeksi akut akut yang biasanya terdapat pada saluran pencernaan yang memiliki gejala demam lebih dari satu minggu, menyebabkan gangguan saluran pencernaan hingga penurunan kesadaran .
Jenis penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang memiliki riwayat demam tifoid di wilayah kerja puskesmas kota timur, dan sampel berjumlah 70 responden yang dihitung menggunakan rumus slovin.
Hasil penelitian dengan menggunakan analisis uji chi-square diperoleh variabel yang memiliki Variabel yang diteliti ada 2 variabel yaitu faktor perilakudan sanitasi lingkungan. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Kota Timur. Hasil analisis statistik menggunakan uji Chi Square didapatkan adanya hubungan antara faktor perilaku (p= 0,003), faktor perilaku pengetahuan (p= 0,012), sanitasi lingkungan perumahan/rumah tidak ada hubungan dengan (p= 0,0642), sanitasi lingkungan sarana air bersih (p= 0,003), dan sanitasi lingkungan jamban (p= 0,003) dengan lama perawatan Demam Typhoid diwilayah kerja puskesmas kota timur. Simpulan penelitian ini terdapat hubungan 2 variabel faktor perilaku dengan lama perawatan Demam Typhoid, dan terdapat hubungan 2 variabel sanitasi lingkungan dengan lama perawatan Demam Typhoid. Saran Diharapkan bagi petugas kesehatan di Puskesmas Kota Timur lebih memperhatikan penyuluhan atau sosialisasi kepada masyarakat agar mereka lebih memahami tentang pencegahan penyakit Demam Typhoid.
Kata Kunci : Faktor Perilaku, Sanitasi Lingkungan Dan Demam Typhoid.
ABSTARC
Febri Sintia Palilati, 811416072, 2020. The Correlation between Community Behavioral Factor and Enviromental Sanitation with the Duration of Treament for typhoid Fever Diseaseat Working Area of Pusskesmas (Public Health Center )Kota Timur. Skripsi, Departement of Public Health, Faculty of Sports and Health, State University of Gorontalo The Principal Supervisor is Dr Sylva Flora Ninta Tarigan, SH., M.Kes, and the Cosupervisor is Sirajuddien Bialangi S.KM, M.kes.
Typhoid fever is acute infctious disease caused by Salmonelle typhi and Salmonella paratyphi bacteria. Additionally, typhoid fever is an acute infectious disease that is commonly found in the digestive tract that has fever symptoms for more than one week, causing gastrointestinal disordes to loss of consciousness.
This is analytical survei research by applying a Cross-Sectional Study design. The population of this research are people who the research samples are 70 respondents that are calcuted by slovin formula.
The research use chi- square test analysis, while the variabel observed consits of two variabels, namely behavioral factor, and enviromental sanitation. This research is carried out in the working area of puskesmas Kota Timur. The result of statistical analysis using square test obetained there is a correlation between the behavioral factor of attitude (p= 0,003), andbehavioral factor of knowledge (p= 0,012), with the duration of treatment for typhoid fever in the working area of puskesmas Kota Timur. Meanwhile, there is No. correlation among enviromental sanitation of residental (p= 0,0642) enviromental sanitations of clean water facilities (p= 0,003),and enviromental sanitation of latrine (p= 0,003), with the duration of treatment for typhoid fever in the working area of Puskesmas Kota Timur. In conclusion, there is a correlation between two variables of behavioral factors with the duration of treatment for typhoid fever, and there os a coreelation between the two variables of enviromental sanitation factors with the duration of treatment for typhoid fever. It is recommended to the health workes at Puskesmas Kota Timur that the should pay more attention to dissemintaion or socialzation to the community so that the community more comprehends the prvention of typhoid fever.
Keywords : Behavioral Factor, Enviromental Sanitation, and Typhoid Fever.
Download berkas