Penulis / NIM
VRISKAWATY USMAN / 821316061
Program Studi
D3 - FARMASI
Pembimbing 1 / NIDN
MADANIA, S.Farm., M.Sc., Apt / 0018058304
Pembimbing 2 / NIDN
Dr. MAHDALENA, SE, M.Si / 0004027110
Abstrak
ABSTRAK
Vriskawaty Usman, 2021. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dan Tingkat Pendapatan Terhadap Penggunaan Obat Keras Tanpa Resep Pada Masyarakat Desa Bandungan, Kecamatan Bulango Utara, Kabupaten Bone Bolango. Program Studi S1 Farmasi, Jurusan Farmasi, Fakultas Olahraga Dan Kesehatan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Madania,S.Farm..M.Sc.,Apt dan Pembimbing II Mahdalena Sy, Pakaya, S.Farm M.Si.,Apt
Obat merupakan sediaan atau paduan bahan-bahan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan, kesehatan dan kontrasepsi. Semakin selektif kerja obat, semakin kurang efek sampingnya, yaitu semua aktivitas yang tidak membantu penyembuhan penyakit. Obat keras merupakan obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan resep dokter, tanda kemasan dan etiket pada obat keras adalah huruf K dalam lingkaran merah dengan garis tepi berwarna hitam(Tjay dan Rahardja, 2017). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan penggunaan obat keras tanpa resep pada masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang bersifat cross sectional dengan data primer yang diperoleh dengan kuisoner, sampel penelitian ini berjumlah 100 responden yang di ambil secara purposive sampling, analisis data dilakukan secara univariat (presentase). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat pendidikan terbanyak adalah responden yang berpendidikan SMA sebesar 37,0%, tingkat pendapatan terbanyak adalah responden yang berpendapatan Rp.1.000.000-2.500.000 sebesar 44%, terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan dengan penggunaan obat keras tanpa resep pada masyarakat di Desa Bandungan Kecamatan Bulango Utara, Kabupaten Bone Bolango (0,000% ,0,5).
Kata Kunci : Obat, Resep, Pendidikan, Pendapatan
ABSTRACT
Usman, Vriskawaty. 2021. The Correlation between Education Level and Income Level with The Use Of Non-Prescription Drugs in the Community of Bandungan Village, Bulango Utara District, Bone Bolango Regency. Department of Pharmacy, Faculty of Sports and Health, Universitas Negeri Gorontalo. Principal Supervisor: Madania,S.Farm..M.Sc.,Apt. Co-supervisor: Mahdalena Sy, Pakaya, S.Farm M.Si.,Apt
Drugs are preparations or combinations of materials that are ready to be used to influence or investigate physiological systems or pathological conditions in the context of establishing a diagnosis, prevention, healing, recovery, improvement, health, and contraception. The more selective the action of the drug, the fewer side effects (all activities that do not help cure the disease). Potent drugs are drugs that can only be purchased at pharmacies through a doctor's prescription; the packaging and the label sign is the letter K in a red circle with a black border (Tjay and Rahardja, 2017). The purpose of this cross-sectional study was to determine the correlation between education and income level with the use of non-prescription drugs in the community. Primary data was obtained by using a questionnaire and involving 100 respondents who were taken by purposive sampling as the research sample. Furthermore, the data were analyzed univariately (percentage). The results showed that the highest level of education was the respondents who had a high school education background of 37.0%, the highest income level was Rp. 1,000,000-2,500,000 by 44%. Thus, it was concluded that there was a correlation between education level and income level with the use of non-prescription potent drugs in the community in Bandungan Village, North Bulango District, Bone Bolango Regency (0.000% ,0.5).
Keywords: Drugs, Prescription, Education, Income
Download berkas