Penulis / NIM
TRISATYA BHAKTI TARUNA / 821410045
Program Studi
S1 - FARMASI
Pembimbing 1 / NIDN
Dr. WIDYSUSANTI ABDULKADIR, S.Si, M.Si.Apt / 0017127106
Pembimbing 2 / NIDN
HAMSIDAR HASAN, S.Si, M.Si, Apt / 0025057006
Abstrak
ABSTRAK
Trisatya B.Taruna. 2015. Efek Antidiabetes Ekstrak Etanol Sarang Semut (Myrmecodia pendans) Terhadap Mencit Jantan (Mus musculus) Yang Di Induksi Glukosa. Skripsi. Jurusan Farmasi. Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan. Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dr. Widysusanti Abd.Kadir., M.Si., Apt dan Pembimbing II Hamsidar Hasan S.Si. M.Si., Apt.
Tanaman sarang semut (Myrmecodia pendans) sering digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk pengobatan. Tanaman epifit yang banyak tumbuh di Papua diyakini mampu mengobati berbagai penyakit kronis, seperti kanker, hipertensi, diabetes, liver, asam urat, dan penyakit jantung. Tanaman sarang semut mengandung 85% gula. Glukosa dalam sarang semut termasuk jenis kompleks, bukan glukosa sederhana. Glukosa kompleks ini berpotensi sebagai obat, termasuk obat diabetes melitus. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental laboratorium, dimana hewan dikelompokkan menjadi 5 kelompok yang masing- masing kelompok terdiri dari 5 ekor mencit jantan. Masing-masing kelompok diinduksi glukosa. Kelompok I adalah kontrol negatif yang diinduksi Na CMC suspensi 1%, kelompok II adalah kontrol positif yang diinduksi Glibenklamid 0,00195% b / v dan kelompok III, IV, V adalah kelompok perlakuan yang diinduksi ekstrak beras merah 5% b/v, 10% b/v, 15% b/v. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak sarang semut (Myrmecodia pendans) dapat menurunkan kadar gula darah (antidiabetes) pada mencit jantan (Mus musculus) yang diinduksi dengan glukosa, dan konsentrasi ekstrak sarang semut yang paling efektif dalam menurunkan kadar gula darah adalah 10%.
Kata Kunci : Sarang semut (Myrmecodia pendans), flavonoid, diabetes melitus
Download berkas