Penulis / NIM
VIVI ANGGRIANI / 821411031
Program Studi
S1 - FARMASI
Pembimbing 1 / NIDN
Dr. TETI SUTRIYATI TULOLI, S.Farm. M.Si. Apt / 0020028004
Pembimbing 2 / NIDN
DEWI RAHMAWATY MOO, S.Farm, M.Sc., Apt / 0009038203
Abstrak
Vivi Anggriani. 2015. Analisis Efektivitas Direct Medical Cost Penggunaan Antibiotik Seftriakson dan Sefotaksim pada Pasien Demam Tifoid di Rumah Sakit Umum Daerah DR. M.M Dunda Limboto. Skripsi, Program Studi SI, Jurusan Farmasi, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas negeri Gorontalo. Pembimbing I Ibu Dr. Teti S. Tuloli. S.Farm., M.Si., Apt dan Pembimbing II Ibu Dewi Rahmawaty Mo'o, S.Farm., M.Sc., Apt.
Demam tifoid merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Penyakit ini banyak ditemukan dalam kehidupan masyarakat baik di perkotaan maupun pedesaan. Dengan ditemukannya multidrug resistance Salmonella typhi maka pemilihan antibiotik alternatif menjadi faktor utama yang harus diperhatikan selain kendala biaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas biaya penggunaan dua antibiotik yaitu seftriakson dan sefotaksim yang digunakan dalam pengobatan demam tifoid di Rumah Sakit Umum Daerah DR. M.M Dunda Limboto.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei analitik dengan desain cross sectional. Penelitian ini menggunakan data sekunder pasien demam tifoid periode Januari-Desember 2014. Data yang diambil meliputi, data demografi, lama rawat inap, dan data keungan pasien.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok terapi antibiotik seftriakson lebih cost effective yaitu dengan biaya Rp 3.650.091 dengan lama rawat inap 2,8 hari dibandingkan dengan kelompok terapi antibiotik sefotaksim dengan biaya lebih besar yaitu Rp 4.036.015 dengan lama rawat inap 3,7 hari.
Kata Kunci: Analisis efektivitas biaya, Antibiotik, Demam Tifoid.
Download berkas