Penulis / NIM
WA ODE AULIA FEBRI / 821411055
Program Studi
S1 - FARMASI
Pembimbing 1 / NIDN
Dr. WIDYSUSANTI ABDULKADIR, S.Si, M.Si.Apt / 0017127106
Pembimbing 2 / NIDN
Dr YUSZDA K SALIMI, S.Si, M.Si / 0023037106
Abstrak
ABSTRAK
Waode Aulia Febri. 2016. Uji Sitotoksik Ekstrak Metanol Daun Benalu Kersen (Scurulla atropurpurea BL Dans) Dan Daun Kelor (Moringa oleifera Lamk) Terhadap Artemia salina Leach. Skripsi, Program Studi SI, jurusan Farmasi, Fakultas Olahraga Dan Kesehatan,Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Ibu Dr. Widysusanti Abdulkadir, M.Sc.,Apt dan Pembimbing II Ibu Dr. Yuszda K. Salimi, M.Si.
Daun benalu kersen (Scurulla atropurpurea BL Dans) dan daun kelor (Moringa oleifera Lamk)adalah dua jenis dari berbagai macam kelompok tumbuhan liar yang panjangnya mencapai 5-10 cm dan 1-2 cm. Banyak penelitian yang menyatakan bahwa flavonoid yang terkandung pada kedua tumbuhan tersebut memiliki aktivitas yang luas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek sitotoksik ekstrak metanol daun benalu kersen dan daun kelor terhadap larva Artemia salina dengan menggunakan metode BSLT (Brien Shrimp Lethality Test). Penelitian ini menggunakan 4 perlakuan konsentrasi ekstrak metanol pada daun benalu kersen dan daun kelor yakni 10, 50, 100, dan 500 ppm. Masing-masing konsentrasi menggunakan 10 ekor larva Artemia salina yang berumur 48 jam, perlakuan diulangi sebanyak 3 kali (triplo), dan diamati jumlah larva Artemia salina yang mati setelah 24 jam. Selanjutnya dihitung nilai LC50 dengan menggunakan analisis probit. Hasil penelitian pada daun benalu kersen menunjukkan pada konsentrasi 10 ppm persen kematian larva Artemia salina sebesar 23,33%, 50 ppm persen kematian larva 46,66%, 100 ppm persen kematian larva 56,66%, dan 500 ppm persen kematian larva adalah 80%. Hasil penelitian pada daun kelor menunjukkan pada konsentrasi 10 ppm persen kematian larva Artemia salina sebesar 23,33%, 50 ppm persen kematian larva 30%, 100 ppm persen kematian larva 50%, dan 500 ppm persen kematian larva adalah 90%. Hasil analisis Probit menunjukkan bahwa nilai LC50 dari ekstrak metanol daun benau kersen adalah 65,162 ppm dan nilai LC50 dari ekstrak metanol daunkelor adalah 71,285 ppm. Berdasarkan hasil analisis probit, nilai LC50 ekstrak metanol dari kedua tumbuhan tersebut masuk dalam kategori sangat toksik dengan nilai LC50 0 -250 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun benalu kersen dan daun kelor memiliki efek sitotoksik terhadap larva udang Artemia salina.
Kata Kunci: Daun benalu kersen dan Daun kelor, Sitotoksik, BSLT (Brien Shrimp Lethality Test), LC50.
Download berkas