Penulis / NIM
SISKA MONDA / 821412030
Program Studi
S1 - FARMASI
Pembimbing 1 / NIDN
Dr. TETI SUTRIYATI TULOLI, S.Farm. M.Si. Apt / 0020028004
Pembimbing 2 / NIDN
MADANIA, S.Farm., M.Sc., Apt / 0018058304
Abstrak
ABSTRAK
Siska Monda. 2016. Analisis Efektivitas Biaya (direct medical cost) penggunaan seftriakson dan sefotaksim terhadap demam tifoid pada anak di rsud prof. Dr. H. Aloei saboe periode januari - agustus 2016. Skripsi, Program Studi S1, Jurusan Farmasi, Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dr. Teti Sutriyati Tuloli, M.Si., Apt dan Pembimbing II Madania, S.Farm., M.Sc., Apt.
Deman tifoid merupakan penyakit infeksi yang terjadi di usus halus yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Demam tifoid merupakan penyakit infeksi yang memerlukan pengobatan antibiotik. Pemilihan pengobatan antibiotik yang berdasarkan pada efektivitas dan biaya antibiotik harus diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan dua antibiotik yaitu seftriakson dan sefotaksim yang digunakan dalam pengobatan demam tifoid pada anak di Rumah Sakit Umum Daerah Prof. DR. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei analitik dengan desain cross sectional. Penelitian ini menggunakan data sekunder terhadap pasien demam tifoid pada anak periode Januari - Agustus 2016. Data yang diambil meliputi data demografi, lama rawat inap, dan data keuangan pasien. Data dianalisis menggunakan direct medical cost dan ACER. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok terapi antibiotik sefotaksim lebih cost effective yaitu dengan biaya Rp. 501.120 dengan lama rawat inap 3 hari dibandingkan dengan kelompok terapi antibiotik seftriakson dengan biaya lebih besar yaitu Rp. 1.606.943 dengan lama rawat inap 4,6 hari.
Kata Kunci : Analisis efektivitas biaya, Antibiotik, Demam tifoid.
â
ABSTRACT
Siska Monda. 2016. Cost-Effectiveness Analysis (direct medical cost) use of ceftriaxone and cefotaxime against typhoid fever in children in hospitals prof. Dr. H. Aloei saboe the period January - August 2016. Skripsi, Bachelor Study Program, Department of Pharmacy, Faculty of Sports and Health State University of Gorontalo. The Principal Supervisor is Dr. Teti Sutriyati Tuloli, M.Si., Apt and the Co-Supervisor is Madania , S.Farm., M.Sc., Apt.
Infectious diseases is one of the health problems most common in developing countries in the world including Indonesia. One of them is the infection of the gastrointestinal tract, which is often the case of typhoid fever. Typhoid fever is an infectious disease that occurs in the small intestine caused by the bacterium Salmonella typhi. Typhoid fever is an infectious disease that requires antibiotic treatment. So with this election alternative antibiotics become main factors to be considered in addition to cost constraints. This study aims to determine the effectiveness of the use of two antibiotics ceftriaxone and cefotaxime is used in the treatment of typhoid fever in children Regional General Hospital Prof. DR. H. Aloei Saboe Gorontalo.
This research was conducted using analytical survey method with cross sectional design. This study used secondary data on patients with typhoid fever in children the period from January to August, 2016. Data taken include demographic data, length of hospitalization, and patient financial data. Data were analyzed using the direct medical cost and ACER. The results showed that group therapy is more cost effective antibiotic cefotaxime is at a cost of Rp. 501.120 with length of stay 3 days compared with ceftriaxone antibiotic therapy with greater cost of Rp. 1.606.943 with a length of stay of 4.6 days.
Keywords: Cost-effectiveness analysis, Antibiotics, Typhoid fever.
Download berkas