Penulis / NIM
MOHAMAD FIRDAUS MUTIARA / 821414066
Program Studi
S1 - FARMASI
Pembimbing 1 / NIDN
MOHAMMAD ADAM MUSTAPA, S.Si., M.Sc / 0022047702
Pembimbing 2 / NIDN
Dr. TETI SUTRIYATI TULOLI, S.Farm. M.Si. Apt / 0020028004
Abstrak
ABSTRAK
Mohamad Firdaus Mutiara. 2018. PENETAPAN PRAMETER STANDARISASI NON SPESIFIK EKSTRAK METANOL KULIT BATANG WARU (Hibiscus tiliaceus L.) SEBAGAI BAHAN BAKU OBAT HERBAL TERSTANDAR. Skripsi Program Studi S1, Jurusan Farmasi, Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Moh. Adam Mustapa, S.Si.,M.Sc dan Pembimbing II Dr. Teti Striyati Tuloli, M.Si,.Apt
Tanaman waru berasal dari Desa Boalemo, Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo yang digunakan untuk menurunkan panas atau nama ilmiahnya sebagai antipiretik. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan parameter-parameter baik parameter spesifik maupun non spesifik dimana parameter ini dilakukan agar dapat menjaga atau menjamin bahwa produk akhir dari suatu obat. Ekstrak dari tanaman waru dihasilkan dari proses ekstraksi dengan menggunakan metode maserasi dengan menggunakan pelarut metanol. Pengujian parameter spesifik meliputi uji identitas, uji organoleptik. Sedangkan untuk uji non spesifik meliputi uji susut pengeringan, uji kadar air, uji bobot jenis, uji kadar abu total. Hasil standarisasi spesifik menunjukan identitas sampel yang digunakan adalah ekstrak methanol kulit batang waru (Hibiscus tiliaceus L.) uji organoleptic menunjukan ekstrak kental dengan warna coklat kehitaman, dan berbau khas tanaman tanaman waru. Hasil uji parameter non spesifik ekstrak menunjukan hasil uji susut pengerinagn sebanyak 9,2936%0,192, kadar air 17,1359%1,722, uji bobot jenis 5-30%0,039, kadar abu total 5,7156%0,039, dan uji kadar abu tidak larut asam 2,8904%0,487. Dari data tersebut diperoleh ekstrak memenuhi persyaratan secara umum sebagai bahan baku herbal terstandar.
Kata Kunci : Standarisasi, Kulit Batang Waru, Bahan baku obat herbal
ABSTRACT
Mohamad Firdaus Mutiara. 2018. Determination of Nonspecific Parameter standardization of Waru (Hibiscus tiliaceus L.) Bark Extract as Standardized Raw Material of Herbal Medicine. Under graduate Thesis. Bachelor Program Study. Pharmaceutical Department, Faculty of Sports and Health, Gorontalo State University. Advisor I Moh. Adam Mustapa, S.Si., M.Sc. and Advisor II Dr. Teti Striyati Tuloli, M.Si,. Apt.
Waru (Hibiscus tiliaceus L.) is one of the tradisional plants used to reduce fever or known as antipyretic. This study aims to establish parameters both specific parameter and non-specific parameterof waru (Hibiscus tiliaceus L.) bark extract in which the determination of these parameters is done in order to maintain or guarantee the final quality of medicinal products. The bark of waru was taken from Boalemo village, sub-district of kwandang, district of North Gorontalo, province of Gorontalo. The extract from the waru bark is produced from the extraction process using maceration method with methanol solvent. The specific parameter test including identity test and organoleptic test, while for non-specific test including drying shrinkage test, moisture content test, relative density test, total ash content test. The result of the specific standardization shows the sample identity used is waru (Hibiscus tiliaceus L.) bark methanol extract. The organoleptic test shows blackish brown and has a distinctive smell of waru. On the non-specitic parameter test obtained the result of the drying shrinkage test of 9.2936%0.192, the moisture content test of 17.1359%1.722, the relative density test of 5-30%0.039, the total ash content test 5.7156%0.039 and the acid-insoluble ash content of 2.8904%0.487. From these data it can be concluded that waru (Hibiscus tiliaceus L.) bark extract meets the requirements in general as a standardized raw material of herbal medicine.
Keywords: Standardization, Waru (Hibiscus tiliaceus L.) Bark Extract, Raw Material of Herbal Medicine
Download berkas