Penulis / NIM
ANNISA OCTAVIANI SETIAWAN / 821415013
Program Studi
S1 - FARMASI
Pembimbing 1 / NIDN
Dr. NUR RASDIANAH, S.Si., M.Si., Apt / 0013057504
Pembimbing 2 / NIDN
Dr. TETI SUTRIYATI TULOLI, S.Farm. M.Si. Apt / 0020028004
Abstrak
Pelayanan kefarmasian di Puskesmas menurut Permenkes RI Nomor 74 Tahun 2016 terdiri dari Pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai serta Pelayanan Farmasi Klinik. Pelayanan farmasi klinik merupakan langkah terakhir dari interaksi antara pasien dan Apoteker dalam siklus pelayanan kefarmasian yang menentukan kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan kepuasan pasien terhadap pelayanan farmasi klinik di Puskesmas Bongomeme dan Puskesmas Batudaa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif komparatif dengan subjek penelitian yaitu Apoteker dan TTK untuk penerapan standar pelayanan farmasi klinik dan 85 pasien rawat jalan untuk mengukur kepuasan pasien dengan instrument berupa kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan penerapan standar pelayanan farmasi klinik di Puskesmas Bongomeme diperoleh kategori sangat baik dengan persentase 96,14%, dan di Puskesmas Batudaa diperoleh kategori baik dengan persentase 72,97%. Untuk kepuasan pasien di Puskesmas Bongomeme diperoleh kategori puas sebanyak 30 orang (93,8%) dan kategori tidak puas sebanyak 2 orang (6,2%), sedangkan di Puskesmas Batudaa diperoleh kategori puas sebanyak 37 orang (69,8%) dan kategori tidak puas sebanyak 16 orang (30,2%). Dengan uji statistik diperoleh nilai P value pada masing-masing variabel adalah 0,003 dan 0,009 sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan antara penerapan standar pelayanan farmasi klinik dan kepuasan pasien pada kedua puskesmas. Keberadaan Apoteker dalam penerapan standar pelayanan farmasi klinik di puskesmas memiliki peran yang sangat penting terhadap kepuasan pasien.
Kata Kunci : pelayanan, puskesmas, farmasi klinik, kepuasan
Download berkas