Penulis / NIM
MOHAMAD RESKI MANNO / 821415018
Program Studi
S1 - FARMASI
Pembimbing 1 / NIDN
MADANIA, S.Farm., M.Sc., Apt / 0018058304
Pembimbing 2 / NIDN
MAHDALENA SY. PAKAYA, S.Farm., M.Si, Apt. / 00160686
Abstrak
ABSTRAK
Mohamad Reski Manno. 2019. Analisis Pengukuran Kinerja Apotek ..."WF Kota Gorontalo dengan Metode Balanced Scorecard Periode 2017-2018. Skripsi, Program Studi S1, Jurusan Farmasi, Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Madania, S.Farm., M.Sc., Apt dan Pembimbing II Mahdalena Sy. Pakaya, S.Farm., M.Si., Apt.
Pengukuran kinerja menjadi hal yang sangat penting bagi apotek dalam mengevaluasi performa dan perencanaan dimasa mendatang sehingga BSC (Balanced Scorecard) dapat digunakan sebagai alat ukur yang lebih menyeluruh, seimbang dan komprehensif baik segi keuangan maupun non keuangan dalam suatu organisasi diantaranya apotek. Tujuan penelitian ini adalah mengukur kinerja apotek ..."WF Kota Gorontalo dengan pendekatan Balanced Scorecard. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan pendekatan deskriptif. Metode retrospektif digunakan untuk mendapatkan data keuangan dan rekam medis apotek. Metode konkuren digunakan untuk data dengan kuesioner, wawancara, dan pengamatan langsung. Data kuantitatif diperoleh melalui observasi langsung, survei terhadap resep dan data keuangan. Data kualitatif diperoleh berdasarkan kuesioner dengan skala yang diisi oleh responden dan wawancara mendalam dengan kepala apotek. Hasil pengukuran kinerja dari perspektif kuangan apotek ditinjau dari tingkat pengembalian investasi mengalami penurunan. Untuk NPM (Net Profit Margin) telah malampaui batas rata-rata tetapi mengalami penurunan. Pengukuran kinerja pada perspektif pelanggan diukur dari tingkat kepuasan pelanggan yang tergolong dalam kategori puas dan untuk retensi pelanggan dikategorikan sangat baik. Lalu pengukuran kinerja perspektif bisnis internal diukur dari tingkat ketersediaan obat yang menunjukan hasil yang sangat baik. Untuk rata-rata waktu penyediaan obat dinilai baik dan untuk rata-rata waktu pemberian informasi obat juga dinilai baik. Pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan diukur dari tingkat kepuasan karyawan tergolong dalam kategori sangat puas. Untuk tingkat perputaran pegawai dinilai sangat baik. Kemudian untuk tingkat absensi ketidakhadiran karyawan apotek dalam kondisi yang sangat baik.
Kata Kunci : BSC, Kinerja, Apotek.
Download berkas