Penulis / NIM
MEILAN PAKAYA / 821416020
Program Studi
S1 - FARMASI
Pembimbing 1 / NIDN
MADANIA, S.Farm., M.Sc., Apt / 0018058304
Pembimbing 2 / NIDN
Dr. NUR RASDIANAH, S.Si., M.Si., Apt / 0013057504
Abstrak
Diabetes melitus (DM) tipe 2 adalah penyakit menahun yang disebabkan oleh insulin yang tidak dapat bekerja dengan baik atau disebut dengan resistensi insulin, keadaan ini menyebabkan munculnya penyakit penyerta DM. Pengobatan penyakit DM dan penyakit penyerta ini didasarkan pada gejala yang muncul sehingga mengarah kepada polifarmasi dan menyebabkan masalah terkait obat salah satunya yaitu interaksi obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jumlah obat dengan kejadian interaksi obat. Desain penelitian yang digunakan yaitu penelitian non-eksperimental dengan rancangan analisis deskriptif, pengambilan data bersifat retrospektif. Sampel penelitian yang memenuhi kriteria inklusi terdiri dari 97 lembar resep dari bulan Oktober-Desember 2019. Data dianalisis secara univariat menggunakan uji chi square test. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan obat yang digunakan yaitu glimepirid (31%), Metformin (24%), insulin aspart+insulin detemir (13,5%), insulin aspart (13,5%), metformin+glimepirid (8%), insulin+OHO (5%), insulin aspart+insulin glargine (2%), metformin+glibenklamid (1%), kombinasi 2 insulin aspart (1%), dan metformin+gliclazide (1%). Jumlah obat yang digunakan pasien 2-4 obat (70%) dan ����¥5 obat (30%). Interaksi obat berdasarkan mekanisme interaksi yaitu unknown (49%), farmakodinamik (30%), dan farmakokinetik (21%). Interaksi obat berdasarkan derajat keparahan moderate (76,23%), minor (23,13%), mayor (1,64%). Ada hubungan antara jumlah obat dalam satu resep dengan kejadian interaksi obat (P= 0,042
Download berkas