Penulis / NIM
NAFA ULFIANTI / 821416027
Program Studi
S1 - FARMASI
Pembimbing 1 / NIDN
Dr. WIDYSUSANTI ABDULKADIR, S.Si, M.Si.Apt / 0017127106
Pembimbing 2 / NIDN
MAHDALENA SY. PAKAYA, S.Farm., M.Si, Apt. / 0916069601
Abstrak
Luka insisi adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh, keadaan ini dapat disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul. Luka yang tidak diobat akan menyebabkan infeksi, pendarahan dan kematian. Daun berenuk (Crescentia cujete L) merupakan salah satu tanaman yang dapat menyembuhkan luka yang memiliki kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, saponin dan tannin. Senyawa ini berperan penting dalam membantu penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak N-heksan dan Etil asetat daun berenuk dalam penyembuhan luka insisi pada tikus putih dan mengetahui konsentrasi optimumnya. Daun berenuk di ekstraksi dengan metode maserasi dengan menggunakan pelarut N-heksan dan Etil asetat. Uji efektivitas penyembuhan luka insisi dilakukan dengan membagi hewan uji ke dalam 8 kelompok uji yang terdiri dari 3 ekor tikus putih jantan. Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan, dengan melihat lamanya penyembuhan luka insisi. Hari pertama dilakukan perlakuan pada masing-masing kelompok uji: kelompok 1 (kontrol negatif), kelompok 2 (kontrol positif PI 5%), kelompok 3 (ekstrak N-heksan 10%), kelompok 4 (ekstrak N-heksan 20%), kelompok 5 (ekstrak N-heksan 40%), kelompok 6 (ekstrak Etil asetat 10%), kelompok 7 (ekstrak Etil asetat 20%), dan kelompok 8 (ekstrak Etil asetat 40%). Pada masing-masing kelompok uji di amati sampai luka insisi sembuh atau terlihat jaringan parut berwarna putih. Hasil penelitian ekstrak daun berenuk yang paling cepat penyembuhannya terdapat pada ekstrak Etil Asetat dengan konsentrasi 40%, dimana konsentrasi tersebut tidak berbeda signifikan dengan kelompok kontrol positif. Hasil analisis statistik One Way ANOVA (������±
Download berkas