Penulis / NIM
ATHIRA SRI WAHYUNI GANI / 821416057
Program Studi
S1 - FARMASI
Pembimbing 1 / NIDN
MADANIA, S.Farm., M.Sc., Apt / 0018058304
Pembimbing 2 / NIDN
Dr. NUR RASDIANAH, S.Si., M.Si., Apt / 0013057504
Abstrak
Penyakit diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang menarik perhatian di Indonesia karena penderitanya terus bertambah banyak. World Health Organization (WHO) memprediksi kenaikan jumlah penyandang DM di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Pasien diabetes melitus umumnya banyak diobati dengan terapi farmakologis. Pada pengendalian glukosa darah, pengobatan bersamaan untuk penyakit lainnya mengarah kepada polifarmasi dan dapat menyebabkan masalah terkait obat. Interaksi obat adalah salah satu masalah utama terkait obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian interaksi obat pada pasien DM tipe 2 dengan penyakit penyerta pada periode Januari-Desember 2019 di Rumah Sakit Otanaha Kota Gorontalo. Pasien DM tipe 2 dengan penyakit penyerta yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 92. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan obat pada pasien DM tipe 2 dengan penyerta yaitu kombinasi metformin-glimepirid (47%), insulin (19%), metformin (14%), dan glimepirid (9%). Hasil kejadian interaksi yang terjadi yaitu interaksi minor (48%), interaksi moderate (32%), dan interaksi mayor (4%). Interaksi obat pada pasien DM tipe 2 dengan penyakit penyerta di RSUD Otanaha Kota Gorontalo masih cukup tinggi. Sehingga masih sangat diperlukan peran farmasis ataupun apoteker dalam pengawasan atau monitoring pasien dalam mengkonsumsi obat.
Download berkas