Penulis / NIM
RAHMATIA IS. KALUKU / 821417013
Program Studi
S1 - FARMASI
Pembimbing 1 / NIDN
ROBERT TUNGADI, S.Si, M.Si., Apt / 0025107607
Pembimbing 2 / NIDN
NUR AIN THOMAS, S.Si, M.Si.Apt / 0031128201
Abstrak
Kurkumin merupakan senyawa polifenolik hidrofobik yang memiliki aktivitas farmakologi yang luas salah satunya yaitu anti inflamasi. Kurkumin memiliki kelarutan yang rendah di dalam air, sehingga dapat menyebabkan bioavaibilitas sistemik kurkumin rendah dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh polimer HEC terhadap pelepasan kurkumin yang berbasis nanoemulsi secara in vitro dalam sediaan patch transdermal. Penelitian ini diawali dengan pembuatan nanoemulsi kurkumin serta dilakukan karakterisasi terhadap ukuran partikel kurkumin menggunakan PSA (Particle Size Analyzer). Proses selanjutnya dilakukan pembuatan sediaan patch menggunakan nanoemulsi kurkumin dengan ukuran partikel terkecil, patch transdermal dibuat 3 formula dengan variasi konsentrasi HEC 0,625%, 1,25%, dan 2,5% yang dikombinasikan dengan HPMC 2,5% sebagai polimer. Semua formula dilakukan evaluasi yang meliputi uji organoleptis, uji ketebalan, uji keseragaman bobot, uji kelembapan dan uji ketahanan lipat. Proses kemudian dilanjutkan dengan pengujian penetrasi secara in vitro menggunakan sel difusi franz selama 72 jam. Hasil pengujian menunjukkan bahwa adanya peningkatan penetrasi pada masing-masing formula dan mencapai puncak penetrasi pada jam ke-15 sampai jam ke-24. Formula 2c yang mengandung HEC 2,5% menghasilkan persen penetrasi obat kumulatif yang paling tinggi (15,83%). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa patch transdermal nanoemulsi kurkumin memiliki karakteristik yang baik, serta kompatibel antara obat dan polimer.
Kata Kunci : Kurkumin, Nanoemulsi, Patch, Hidroksietil Selulosa, Uji Penetrasi In Vitro
Curcumin, a hydrophobic polyphenolic compound and water-insoluble that creates low systemic bioavailability inside the body, has broad pharmacological activity, including anti-inflammation. This study aims to observe the effect of HEC polymer on the nanoemulsion-based curcumin transdermal patch release through in vitro. This study starts from formulating a curcumin nanoemulsion solution and characterizing the particle size of curcumin through PSA (Particle Size Analyzer). Further, it formulates the transdermal patch preparation with the smallest curcumin particles within three concentrations (HEC 0,625%, 1,25%, and 2,5%) combined with HPMC 2,5% as polymer. Those formulations are evaluated through organoleptic, thickness, weight uniformity, humidity, and folding resistance tests. In the next step, this study examines the penetration through an in vitro by using a franz diffusion cell within 72 hours. The result shows increasing penetration on each formula where the best penetrations occur in the 15th and 24th hours. It also discovers that the formula containing HEC 2,5% (2c) creates the highest cumulative drug penetration (15,83%). Therefore, it deduces that curcumin nanoemulsion in the transdermal patch has good characteristics and is compatible between drug and polymer.
Keywords: Curcumin, Nanoemulsion, Patch, Hydroxyethyl Cellulose, In Vitro Penetration Test
Download berkas