Penulis / NIM
RIDHA NURFADHILAH YANTU / 821417017
Program Studi
S1 - FARMASI
Pembimbing 1 / NIDN
MADANIA, S.Farm., M.Sc., Apt / 0018058304
Pembimbing 2 / NIDN
Dr. NUR RASDIANAH, S.Si., M.Si., Apt / 0013057504
Abstrak
Pengendalian obat merupakan kegiatan yang mempengaruhi fungsi manajemen puskesmas dalam memberikan pelayanan. Pengendalian persediaan obat bertujuan untuk menghindari kejadian kekosongan dan kelebihan, sehingga permintaan dan persediaan dapat seimbang. Permintaan obat yang tidak terpenuhi dapat menyebabkan perawatan tertunda sehingga pelayanan menjadi tidak baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah obat yang akan dipesan dengan menggunakan metode EOQ dan untuk mengetahui waktu obat akan dipesan kembali dengan menggunakan metode ROP. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan metode retrospektif. Objek dalam penelitian ini adalah data pemakaian obat pada bulan Januari-Desember 2020, daftar nama obat, biaya pemesanan dan biaya penyimpanan per tahun dari setiap jenis obat, sedangkan subjek penelitian adalah Apoteker. Data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan metode EOQ dan ROP. Hasil penelitian menunjukkan nilai EOQ yaitu jumlah pemesanan optimum untuk 141 obat yang ada di Puskesmas Kabila yaitu berkisar antara 1 untuk denpro zinc F sampai 5350 untuk amlodipin 5 mg dan untuk nilai Reorder Point (ROP) sebagai titik akan melakukan pemesanan kembali untuk 141 obat yang ada di Puskesmas Kabila yaitu berkisar antara 0 untuk MgSO4 cairan injeksi 20 %.sampai 3735 untuk amlodipin 5 mg.
Kata Kunci : Pengendalian, EOQ, ROP
Drug control is an activity that affects function of management of Puskesmas (Public Health Center) in providing service. A drug supply control aims at avoiding drug stockout and stagnant so that the demand and supply can be balanced. The unfulfilled drug demand can lead to a delay in treatment where it eventually leads to bad service. The study aims to find out the number of drug to order through the use of EQQ method and when to do a repeat order for drug through the use of ROP method. This study is classified as descriptive non-experimental with cross-sectional approach. The research data are collected by using a retrospective method where the research objects are drug use data from January to December 2020, drug list, ordering cost, and holding cost per year for every type of drug and the research subject is a pharmacist. The data obtained are analyzed by using EQQ and ROP method. The finding of the study shows that the EQQ value is the number of optimum order for 141 drugs at Puskesmas Kabila that ranges from 1 for denpro zinc F to 5350 for amlodipine 5 mg. In the meantime, the Reorder Point (ROP) value as point to do a repeat order for 141 drugs at Puskesmas Kabila ranges from 0 for20% MgSO4 of injection liquid to 3735 foramlodipine 5 mg.
Keywords: Control, EQQ, ROP
Download berkas