Penulis / NIM
FITRIANI / 821418013
Program Studi
S1 - FARMASI
Pembimbing 1 / NIDN
Dr HAMSIDAR HASAN, S.Si, M.Si, Apt / 0025057006
Pembimbing 2 / NIDN
MUHAMMAD TAUPIK, S.Farm., M.Sc / 0029068906
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak n-heksan, etil asetat dan metanol daun lamun (Enhalus acroides L.) dengan menggunakan metode spektrofotometri. Penelitian ini menggunakan metode ekstraksi bertingkat, identifikasi senyawa dengan skrining fitokimia, fraksinasi dengan KCV dan KKG, kromatografi lapis Tipis, isolasi dengan Kromatografi Lapis Tipis Preparatif, serta elusidasi struktur dengan spektrofotometri UV-Vis dan spektrofotometri FTIR. Hasil persen rendamen yang diperoleh yaitu n-heksan 12,62 %, etil asetat 14,43% dan metanol 14,43 %. Skrining fitokimia ekstrak daun lamun (Enhalus acroides. L.) mengandung senyawa Alkaloid, flavonoid, tannin, steroid, dan tannin. Pada metode KCV diperole 3 fraksi gabungan sedangkan pada metode KKG diperoleh 24 Fraksi. Berdasarkan Kromatografi lapis tipis menggunakan eluen n-heksan:etil asetat didapatkan noda tunggal pada fraksi 15 (F15) yang selanjutnya dilakukan isolasi menggunakan kromatograsi lapis tipis preparatif untuk memperoleh senyawa murni. Hasil spektrofotometri UV-Vis menunjukkan bahwa isolat daun lamun (Enhalus acroides. L.) memberikan serapan panjang gelombang maksimum yaitu 403,50 nm dengan absorbansi 1.801 nm. Hasil interpretasi data menggunakan spektrofotometri IR dari isolat daun lamun yaitu O-H (Fenol) pada bilangan gelombang 3450,65 cm-1, C-H (Alifatik) pada bilangan gelombang 2953,02 cm-1, 2924,09 cm-1, dan 2856,58 cm-1, C=O (karbonil) pada bilangan gelombang 1743,65 cm-1, C=C pada panjang gelombang 1633,71 cm-1. CH2 pada bilangan gelombang 1465,90 cm-1dan CH3 pada bilangan gelombang pada 1388,71 cm-1 serta C-O (Ester) pada bilangan gelombang 1228,66 cm-1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metabolit sekunder yang terkandung dalam daun lamun adalah senyawa golongan flavonoid.
Download berkas