Penulis / NIM
NURFITA PUTRI PARAMANI / 841409016
Program Studi
S1 - KEPERAWATAN
Pembimbing 1 / NIDN
Dra RANY HIOLA, M.Kes / 0013095302
Pembimbing 2 / NIDN
SYAHRUL SAID, S.Kep, Ns., M.Kes / 00190482
Abstrak
ABSTRACT
Nurfita Putri Paramani. 841 409 016. The Relationship of Medication
Supervisory Support (PMO) with Medication Adherence of Pulmonary
Tuberculosis Patients at Puskesmas Limboto of Gorontalo District in 2013.
Skripsi, Department of Nursing Faculty of Sports and Health Sciences,
Universitas Negeri Gorontalo. Principal supervisor was Rany Hiola and Cosupervisor
was Syahrul Said.
Pulmonary tuberculosis in Indonesia is still a public health problem. Data an
Health Office of Gorontalo District were totaled were 407 patients (2010), 389
patients (2011) atd 462 patients (2012). Data on Puskesmas Limboto toward
Medication Supervisory Support (PMO) totaled 50 respondents and 50 patients.
The study aimed to determine the relationship of medication supervisory
support (PMO) with medication adherence of pulmonary tuberculosis patients. The
sfudy design used was a cross sectional study. Populations were included the sample
as many as 50 supervisors of medication support (PMO).
Results of this study showed that26 respondents were in good support and24
respondents were not. Patients were not adherence in medication as many as 25
respondents.
The study conclusion is "there is a relationship of medication supervisory
support (PMO) with medication adherence of pulmonary tuberculosis patients".
It is recommended to the Puskesmas Global Limboto that they need to
improve regularity treatment of patients with pulmonary tuberculosis in cooperation
with the patient's family as a forrn of support and supervision of patient medication
as well as doing outreach to the community in order to understand the pulmonary
tuberculosis. For patients with puknonary tuberculosis were expected to do the
medication adherence so it will not lead to failure in medication and emergence of an
active source of infection.
Keywords: Medication Supervisory Support, Compliance, Pulmonary Tuberkulosis
ABSTRAK
Nurfita Putri Paramani. 841409016. Hubungan Dukungan Pengawas Minum Obat (PMO) Dengan Kepatuhan Berobat Pasien Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Limboto Kab. Gorontalo Tahun 2013. Skripsi, Jurusan Keperawatan, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I, Rany Hiola dan Pembimbing II, Syahrul Said.
Penyakit tuberkulosis di Indonesia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Data di Dinas Kabupaten Gorontalo tahun 2010 berjumlah 407, tahun 2011 berjumlah 389 dan tahun 2012 berjumlah 462. Data di Puskesmas Limboto untuk pengawas minum obat (PMO) berjumlah 50 responden dan pasien di Puskesmas Limboto berjumlah 50 orang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan pengawas minum obat (PMO) dengan kepatuhan berobat pasien tuberkulosis paru. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 50 orang pengawas minum obat (PMO). Sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 orang pengawas minum obat (PMO).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya sebanyak 26 responden yang menunjukkan dukungan PMO yang baik dan dukungan PMO kurang baik hanya 24 responden sedangkan responden tidak patuh berobat 25 orang.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah “ ada hubungan dukungan pengawas minum obat (PMO) dengan kepatuhan berobat pasien tuberkulosis paru”.
Disarankan kepada Puskesmas Global Limboto bahwa perlunya upaya peningkatan keteraturan pengobatan pasien tuberkulosis paru dengan melakukan kerjasama dengan keluarga pasien sebagai bentuk dukungan dan pengawasan terhadap pengobatan pasien serta melakukan penyuluhan kepada masyarakat agar memahami penyakit tuberkulosis paru. Bagi penderita tuberkulosis paru, diharapkan teratur berobat sehingga tidak terjadi kegagalan pengobatan yang berakibat timbulnya sumber penularan aktif.
Kata Kunci : Dukungan PMO, Kepatuhan, Tuberkulosis Paru
Download berkas