Penulis / NIM
ALIS MARALI / 841417232
Program Studi
S1 - KEPERAWATAN
Pembimbing 1 / NIDN
dr. ST. RAHMA, M.Kes / 0028038204
Pembimbing 2 / NIDN
WIRDA Y DULAHU, S.Kep, Ns., M.Kep / 0923038701
Abstrak
ABSTRAK
Alis Marali 2018, Perbedaan Efektifitas Penggunaan Madu dan Povidone Iodine 10% Terhadap Granulasi Pada Luka DM Di RSUD MM Dunda Limboto, Skripsi, Jurusan Keperawatan Fakultas Olaheaga dan Kesehatan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dr.Sitti Rahma M.Kes, Pembimbing II Ns.Wirda Y Dulahu S.Kep,M.Kep.
Keanekaragaman bahan balutan luka untuk perawatan luka dewasa ini sudah sangat banyak terutama sudah ditemukannya perawatan luka modern,diantara pilihannya yaitu madu dan Povidone Iodine 10%. Fungsi dari bahan balutan luka yaitu untuk mempercepat proses penyembuhan luka. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah ada perbedaan efektifitas penggunaan madu dan povidone iodine 10% terhadap percepatan granulasi pada luka DM.
Desain penelitian yang digunakan adalah metode Quasi Eksperimen dengan rancanagan post test only two group design, dengan teknik pengambilan sample menggunakan purposive sampling. Sample penelitian berjumlah 20 orang, terdiri dari 10 orang menggunakan bahan balutan madu dan 10 orang menggunakan povidone iodine 10 %
Hasil penelitian menunjukan bahwa responden menggunakan bahan balutan madu pada luka DM didapatkan bahwa ada 7 orang (70%) yang mengalami granulasi dan responden menggunakan bahan balutan povidone iodine 10% yang mengalami granulasi hanya 1 orang (10%). Kesimpulan penelitian ini adalah ada perbedaan efektifitas penggunaan madu dan povidone iodine terhadap percepatan granulasi pada luka DM denga nilai P=0.008, dimana madu lebih efektif dibanding povidone iodine 10%. Oleh karena itu penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pusat pelayanan kesehatan untuk dapat meningkatkan pengobatan pada pasien luka DM.
Kata Kunci: Diabetes Melitus, Povidone Iodine 10%, Madu.
Download berkas