Penulis / NIM
EVA SULVIANTI / 912417019
Program Studi
S1 - EKONOMI PEMBANGUNAN
Pembimbing 1 / NIDN
Prof. Dr. Ir. SYARWANI CANON, M.Si / 0024076506
Pembimbing 2 / NIDN
BOBY RANTOW PAYU, S.Si, ME / 0022088302
Abstrak
ABSTRAK
Eva Sulvianti, 2021. "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan Rokok (Studi Kasus, Mahasiswa UNG Dan Masyarakat Sekitar)" Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan, Jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Gorontalo. Dibawah Bimbingan Bapak Prof. Dr. Ir. Syarwani Canon, M.Si selaku dosen pembimbing I dan Bapak Boby Rantow Payu,S.Si, M.E. selaku dosen pembimbing II
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan rokok serta elastisitas dari masing-masing merek rokok yang di konsumsi dengan menggunakan sampel mahasiswa UNG dan Masyarakat Sekitar yang merupakan perokok. Adapun faktor-faktor yang digunakan yaitu harga, merek rokok, pendapatan, selera dan dummy harga. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dengan menggunakan metode Stratified Random Sampling untuk pengambilan sampel pada mahasiswa UNG dan Systematic Random Sampling untuk pengambilan sampel pada masyarakat melalui penyebaran kuesioner. Metode yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel acuan (harga, merek rokok, pendapatan dan selera) tidak berpengaruh signifikan terhadap elastisitas permintaan rokok. Variabel harga berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap elastisitas permintaan rokok. Artinya kenaikan harga sebesar 1% belum tentu dapat menurunkan elastisitas permintaan rokok sebesar -0.018885, merek rokok berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap elastisitas permintaan rokok. Artinya kualitas merek rokok belum tentu dapat menaikkan elastisitas permintaan rokok sebesar 0.054943, pendapatan berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap elastisitas permintaan rokok. Artinya peningkatan pendapatan sebesar 1% belum tentu dapat menaikkan elastisitas permintaan rokok sebesar 0.056681 dan selera berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap elastisitas permintaan rokok. Artinya kenaikan selera belum tentu dapat menurunkan elastisitas permintaan rokok sebesar -0.496737 untuk variabel dummy harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap elastisitas permintaan rokok. Artinya harga rokok yang tinggi (Rp23.000 keatas) menyebabkan rokok berada pada kondisi elastis sedangkan harga rokok yang rendah (Rp22.000 kebawah) berada pada kondisi inelastis. Dan dilihat dari hasil elastisitas pada masing-masing merek rokok yang di konsumsi, sebelas merek rokok berada pada kondisi inelastis dan delapan merek rokok berada pada kondisi elastis.
Kata Kunci: Elastisitas Permintaan Rokok, Harga, Merek, Pendapatan, Selera, Regresi Berganda
Download berkas